JAKARTA(RIAUPOS.CO) - Meski dianggap sebagian orang sebagai masa lalu, Ketua Dewan Pembina (Wanbin) DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dinilai masih berpeluang kembali memimpin partai berlambang beringin melalui Musyawarah Nasional (Munas) 2019.
Hal itu disampaikan analis politik Pangi Syarwi Chaniago saat ditanya kemungkinan politikus senior yang beken disapa dengan panggilan Ical, kembali bertarung dalam Munas yang rencananya digelar Desember mendatang.
"Ical itu masa lalu, namun peluang tetap ada. Sepanjang DPD di seluruh Indonesia mendukung, karena yang punya hak suara DPD Golkar," ucap Pangi kepada JPNN.com, Kamis (4/7).
Pangi mengatakan, Munas 2019 bisa melahirkan kejutan. Bahkan bisa saja muncul kuda hitam di luar nama dan elite Golkar yang sudah populer seperti Bambang Soesatyo dan petahana Airlangga Hartarto.
Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menuturkan, Golkar memang harus kembali berjaya, ketumnya ke depan harus mampu mengangkat wibawa dan martabat partai urutan kedua hasil Pemilu Legislatif 2019 versi KPU.
"Sudah terlalu lama Golkar tidak punya ketua umum yang kuat dan mengakar, yang layak jual menjadi calon presiden," katanya.
Pangi memandang Munas 2019 adalah tiket untuk capres dari Golkar. Sudah lama partai sebesar Golkar hampir tak punya kekuatan dan roh memajukan kader sendiri sebagai capres atau cawapres.
"Sudah selesai masa Golkar menjadi tim sukses calon presiden partai lain. 2024 bisa menjadi momentum emas. Sudah saatnya Ketum Golkar punya kekuatan, percaya diri, memiliki kemampuan dan layak diperhitungkan menjadi calon presiden atau wapres. Memimpin Golkar tradisinya otomatis tiket menuju RI 1," tandas Pangi. (fat)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina