JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Satu lagi lembaga survei merilis hasil jajak pendapatnya tentang elektabilitas tokoh yang disebut-sebut sebagai calon presiden. Pertanyaan jajak pendapat yang dikemukakan lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) masih seputar jika pemilu presiden dilaksanaan pada saat jajak pendapat diadakan, siapakah yang akan dipilih responden.

Hasilnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto tetap menjadi lawan terberat bagi Joko Widodo (yang kini sebagai Presiden RI) jika keduanya sama-sama maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019 mendatang.

Lembaga survei pimpinan Burhanuddin Muhtadi itu menggelar jajak pendapat dengan melakukan simulasi jika Jokowi -panggilan Joko Widodo- dan Prabowo kembali bersaing. Hasilnya, elektabilitas Jokowi mencapai 60,6 persen, sedangkan Prabowo cuma di angka 29 persen.

"Head to head dua calon terkuat, jarak Prabowo dengan Jokowi sekitar 31 persen. Meski demikian, masih ada waktu setahun ke depan bagi Prabowo mengejar ketertinggalan," ujar Burhan saat merilis hasil survei di Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).

Menurut Burhan, elektabilitas Prabowo memang masih kalah jauh dari Jokowi. Namun jika dibanding calon lain, peluang Prabowo jauh lebih besar. Sebagai contoh, IPI dalam surveinya juga menyimulasikan Jokowi melawan Gubernur DKI Anies Baswedan. Hasilnya, elektabilitas Anies hanya 15,7 persen, sedangkan Jokowi mencapai 69,2 persen.

Demikian juga jika Jokowi head to head melawan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Elektabilitas Gatot hanya 14,5 persen, sedangkan tingkat keterpilihan Jokowi mencapai 70,7 persen.