Munas Golkar, Delapan Balon Ketua Umum Resmi Mendaftar

Politik | Selasa, 03 Desember 2019 - 17:31 WIB

Munas Golkar, Delapan Balon Ketua Umum Resmi Mendaftar
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Pada munas kali ini Airlangga kembali bertarung untuk pemilihan partai berlambang pohon beringin tersebut. (Raka Deny/Jawa Pos)

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Partai Golkar menggelar musyawarah nasional (munas) hari ini. Agenda utamanya adalah pemilihan ketua umum baru.

Delapan bakal calon (balon) sudah resmi mendaftar. Isu tak sedap pun mulai muncul. Salah satunya terkait intervensi orang-orang istana yang ingin memenangkan calon tertentu. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah isu tersebut.

Baca Juga :Pengamat Pertanyakan Legitimasi Munas Golkar

Jokowi mengatakan, pemerintah tidak akan mengintervensi pemilihan ketua umum Golkar. Dia menilai, sebagai partai besar, Golkar tidak mudah diintervensi. Kalaupun muncul isu pemerintah mendukung calon tertentu, menurut Jokowi, itu hanya isu yang dimunculkan dengan tujuan politik tertentu. ”Isu seperti itu saya kira biasa dalam politik,” ujar dia di Istana Merdeka kemarin (2/12).

Jokowi juga membantah mengutus Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk melakukan lobi ke pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar. Dia menilai, menteri tidak akan bisa melobi partai sekuat Golkar. ”Kalau bisa intervensi, hebat benar. Apa urusannya Setneg dengan munas Golkar, itu urusan internal partai,” imbuhnya.

Mensesneg Pratikno menambahkan, isu dirinya melobi pengurus DPD Golkar tidak masuk akal. ”Jangankan ngumpulin, jangankan menelepon. Tahu ketua DPD Golkar saja enggak. Siapa ya ketua DPD Golkar DKI? Saya enggak ada. Itu hoaks pol,” tuturnya.

Sementara itu, proses pendaftaran calon ketua umum Partai Golkar berakhir kemarin. Delapan orang resmi mendaftar. Mereka mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran ke Komite Pemilihan Munas Partai Golkar. Delapan orang itu adalah Ahmad Annama, Agun Gunandjar Sudarsa, Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo, Bambang Soesatyo, Derreck Loupati, Ali Yahya, dan Airlangga Hartarto.

Bamsoet –panggilan akrab Bambang Soesatyo– mengembalikan formulir pendaftaran sekitar pukul 13.00. Dia datang bersama beberapa pendukungnya. ”Hari ini (kemarin, Red) saya datang menyerahkan semua persyaratan yang diminta mencalonkan diri sebagai kandidat Ketum Partai Golkar periode 2019–2024,” terang dia setelah mengembalikan formulir.

Selain Bamsoet, Agun Gunandjar Sudarsa datang mengembalikan formulir pendaftaran. Dia menegaskan, dirinya bukan calon pelengkap. Anggota DPR itu optimistis bisa bersaing dengan calon lain. ”Saya maju karena mampu bersaing,” tegas dia setelah pengembalian formulir. Dia merasa mampu dan siap memenangi munas. Dengan catatan, munas harus dilakukan secara fair, terbuka, jujur, dan adil. Terkait dengan syarat dukungan 30 persen pencalonan, Agun mengatakan, itu harus dilakukan di bilik suara, bukan dengan surat dukungan dari pemilik suara.

Setelah Agun, Airlangga Hartarto datang mengembalikan formulir sekitar pukul 16.30. Para pendukung yang mendampingi cukup banyak. Airlangga mengatakan, calon Ketum harus didukung pemegang suara. ”Tanpa didukung pemilik suara, itu namanya mengajukan diri sendiri. Saya di sini karena didukung pemegang suara,” terang dia.

Ketua Komite Pemilihan Munas Partai Golkar Maman Abdurrahman mengatakan, seluruh panitia sebenarnya menginginkan agar syarat dukungan 30 persen diberikan melalui surat tertulis. Namun, keputusan terakhir diserahkan kepada peserta munas. ”Nanti peserta munas yang menentukan,” terang dia.

Menurut dia, ada sekitar 560 pemilik suara di munas. Mereka berasal dari DPD II, DPD I, ormas-ormas Partai Golkar, dan DPP Partai Golkar. Maman mengatakan, munas akan dimulai sekitar pukul 19.00 dan rencananya dibuka Jokowi.

Editor : Deslina

Sumber: Jawapos.com









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook