JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Setelah mosi tidak percaya dari sejumlah pengurus, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto digoyang petisi rakyat. Petisi tersebut dibuat para pengurus pleno untuk menilai kepemimpinan Airlangga.
"Petisi ini kami maksudkan untuk menyerap aspirasi rakyat dan bagaimana persepsi rakyat yang memilih Partai Golkar terhadap kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto," ujar Pengurus Pleno DPP Golkar Sirajuddin Abdul kepada wartawan, Selasa (3/9).
Sirajuddin menuturkan, pihaknya akan mengajak elemen muda Partai Golkar di seluruh Indonesia untuk ikut terlibat dan aktif mendukung petisi ini. Petisi akan diedarkan di minimal 10 provinsi.
"Kami akan menjemput bola dalam melakukan Petisi Rakyat ini. Dari petisi ini kami akan tahu bagaimana penilaian rakyat atas kepemimpinan Airlangga selama ini," urainya.
Sirajuddin menandaskan situasi Partai Golkar saat ini sudah masuk level mengkhawatirkan. Kepemimpinan Airlangga semakin menjauhkan Partai Golkar dari nilai-nilai modern, keterbukaan, demokratis serta aspiratif.
"Realita ini tidak bisa kita tutup-tutupi lagi. Rakyat pemilih Partai Golkar harus tahu, bagaimana buruknya tata kelola dan manajemen Partai," tegasnya.
Sirajuddin menambahkan, dalam sejarah Partai Golkar, baru kali ini ketua umum mendapatkan mosi tidak percaya dari pengurus. Mosi dilayangkan karena Airlangga lebih dari satu tahun lebih tidak melaksanakan rapat pleno tingkat DPP.
"Semua kebijakan yang diambil oleh Airlangga, diputuskan oleh segelintir orang. Ini jelas melanggar AD/ART. Ini tidak boleh dibiarkan berlarut," tandasnya. (dil/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal