JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid, akhirnya menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai Ketua PWNU DKI Jakarta di Konferwil XX PWNU DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Gus Jazil --sapaan akrabnya-- saat menggelar konfrensi pers usai pembukaan Konferwil XX PWNU DKI Jakarta, Jumat (2/4/2021) di Hotel Sultan.
"Idealnya Ketua PWNU DKI Jakarta adalah kader murni yang terseleksi dengan internalisasi yang ditempuh seorang kader di jamiyah NU secara tuntas. Semangat saya untuk maju sejatinya karena ada dorongan dari temen-temen khususnya para kiai, para ulama di Jakarta Timur. Namun di sini saya harus menyampaikan, saya minta maaf karena terus terang saya tidak bisa meneruskan pencalonan saya," ujarnya.
Dia berharap, Konferwil ini bisa berjalan dengan tertib lancar dan aman serta mengedepankan visi keulamaan. Dia juga berharap pemilihan ketua PWNU DKI ini bisa dilaksanakan tidak dengan voting tapi dilaksanakan secara musyawarah mufakat.
Adapun alasannya mundur dari pencalonan, Gus Jazil mengaku tidak mendapat dukungan banyak dari PCNU yang ada. Sampai pembukaan Mukerwil, Gus Jazil hanya mendapat satu suara dukungan.
"Saya memang sudah mendeklarasikan diri dengan teman-teman di PCNU Jaktim dan Jakpus untuk maju. Tapi saya melihat dinamikanya hari ini, jika dilaksanakan secara musyawarah, maka dukungan terhadap saya itu masih kurang. Sulit rasanya saya menang jika pemilihan dilakukan dengan cara musyawarah," tegasnya.
Untuk itu, Gus Jazil pun menyerahkan mandat suara dari pendukungnya untuk calon lain yakni Syamsul Ma'arif.
"Saya dan Pak Sayamsul sama-sama mencalonkan. Dan saya melihat, beliau ini lebih punya waktu luang, maka saya menyerahkan suara saya untuk saudara saya Pak Syamsul Maarif. Saya juga berharap para kandidat lain juga melakukan hal yang sama dengan cara musyawarah mufakat," tukasnya.
Namun demikian kata Gus Jazil, jika nantinya Syamsul Maarif terpilih, diharapkan bisa mengakomodir serta mendegar aspirasi-aspirasi pendukungnya.
"Karena pendukung dan teman-teman terus mendorong saya maju, maka saya serahkan semuanya ke Pak Syamsul. Jika pak Syamsul terpilih, mohon juga didengar semua aspirasi mereka, masukkanlah ke dalam struktur, bagiamana cara mengolahnya itu terserah Pak Syamsul. Kalau soal saya ke mana itu juga terserah Pak Syamsul," ujarnya lagi.
Sementara itu kandidat lainnya yaknis Syamsul Maarif, mengaku terharu dan tidak enak hati dengan mandat suara yang diberikan Gus Jazil ke dirinya. Namun, Ia mengaku siap menjalankan amanah jika terpilih dalam Konferwil PWNU DKI Jakarta.
"Terima kasih, saya sebenarnya tak enak nih, tapi karena Pak Jazil sudah menyerahkan suaranya ke saya, insya Allah saya akan mengingat dan menjalankan pesan beliau," jelasnya.
Menurutnya, sosok Gus Jazil juga mempunyai pemikiran dan ide yang sama. Dirinya juga setuju jika Konferwil DKI Jakarta kali ini harus dilaksanakan dengan sistem Musyawarah Mufakat.
"Saya sangat setuju, karena apa, ini supaya Konferwil ini juga bisa menjadi contoh bagi wilayah lain. Terima kasih karena Pak Jazil telah menyerahkan suaranya ke saya, tapi saya berharap Pak Jazil juga bersedia masuk dalam strukur jika nanti saya terpilih. Mungkin bisa jadi sekretaris atau apa pun, karena saya melihat ini kombinasi menarik karena sama-sama berlatar pesantren dan akademisi, apalagi beliau pejabat negara," urainya.
"Saya merasa optimis NU di Jakarta kelihatan semakin ada tanda kemajuan di antaranya ditandai dengan banyak warga pengurus dari berbagai ormas keagamaan dari berbagai aliran politik semua sama-sama ingin membesarkan NU di Jakarta ini," katanya.
Ma'arif pun yakin NU di DKI akan besar seperti di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
"Saya punya keyakinan lima, 10 tahun yang akan datang jika kebersamaan ini kita jaga, insya Allah NU DKI bisa sejajar dengan NU di Jatim maupun Jateng," katanya mengakhiri.
Konfrensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) XX DKI Jakarta resmi dibuka Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Hotel Sultan, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Jumat (2/4/2021).
Anies Basewedan hadir bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria dan Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali. Hadir juga sejumlah petinggi NU. Hadir juga Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Suhud, Pj Ketua PWNU DKI Samsul Ma'arif selaku tuan tumah, hingga tokoh Betawi yang juga anggota DPR RI, Lulung Lunggana.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Hary B Koriun