PEKANBARU (RP) - Salah seorang pemuka masyarakat yang juga mantan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) H Azaly Djohan SH, mengingatkan calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung dalam Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2013 untuk ingat terhadap deklarasi siap menang dan siap kalah sebelum pemilihan digelar beberapa waktu lalu.
Hal ini penting bagi calon yang bertarung, karena dalam budaya Melayu tunduk pada janji yang sudah yang dibuatkan sebelumnya. ‘’Melayu itu identik dengan Islam, sebelum bertarung para calonkan sudah membuat kesepakatan untuk siap kalah dan siap menang, makanya kepada calon untuk patuh dan tunduk pada kesepakatan ini,’’ ujarnya, Ahad (1/12).
Azaly Djohan mengatakan, Orang Melayu tunduk dan taat pada janji yang ia buat sebelumnya. ”Jika janji siap kalah dan siap menang, tolonglah ikuti kesepakatan yang dibuat itu, terlebih dalam Islam juga diatur untuk senantiasa menepati janji,’’ tuturnya.
Ia menyebutkan, dalam pertarungan seperti Pilgubri kalah dan menang itu adalah hal yang tidak bisa dipisahkan, pastilah ada yang kalah dan yang menang. Yang menang rangkul yang kalah, sebaliknya yang kalah sebaiknya hormati keputusan demokrasi yang telah dilaksanakan ini.
Ketika rakyat sudah menentukan pilihan marilah bersama-sama menghormati keputusan rakyat itu. ‘’Karena itu saya mengingatkan kepada kedua calon dalam Pilgubri putaran kedua lalu untuk mengingat kembali deklarasi yang dibuat sebelumnya yakni deklarasi siap menang dan siap kalah,’’ ujarnya lagi.
Memang, tambah mantan Bupati Bengkalis ini lagi, kalah memang menyakitkan tetapi cobalah untuk berjiwa besar menerima kekalahan itu. ‘’Yang pasti marilah kita tunggu hasil keputusan KPU pada 6 Desember nanti, yang kalah terimalah itu dan yang menang jaga amanah rakyat, rangkul seluruh calon yang ada, penuhi janji-janji yang disampaikan kepada rakyat saat kampanye,’’ ujarnya mengingatkan.(gem)