JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan (PDIP) berakhir Ahad (1/10/2023). Sampai acara itu ditutup, partai banteng belum mengumumkan nama bakal cawapres. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa dirinya mempunyai hak prerogatif untuk menentukan sosok pendamping Ganjar Pranowo.
Pernyataan itu disampaikan Megawati saat penutupan rakernas di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta. Megawati mengatakan, Kongres PDIP di Bali pada 2019 memberikan hak prerogatif bagi dirinya untuk memutuskan nama capres maupun cawapres. Jadi, ngapain saya ngomong sama orang,” terangnya di hadapan ribuan kader PDIP kemarin.
Kenapa hak prerogatif diberikan kepadanya? Megawati mengatakan, hak itu diberikan kepadanya, karena para kader bercaya bahwa dia akan memilih orang yang benar. Hal itu Megawati buktikan ketika memilih Joko Widodo sebagai pemimpin. Baik ketika Jokowi menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi presiden dua periode.
Menurutnya, sejak ditunjuk menjadi Wali Kota Solo, kemudian Gubernur DKI Jakarta, dan presiden, Jokowi sudah 22 tahun bersama PDIP. Baik dirinya maupun Jokowi adalah sama-sama petugas dan kader partai. Sebutan itu sudah jelas termaktub dalam anggaran dasar dan anggaran rumah rangga (AD/ART) PDIP.
Begitu juga Ganjar Pranowo yang sekarang diusung sebagai bakal calon presiden (Bacapres). Ganjar juga petugas dan kader partai yang ditugaskan sebagai kandidat yang akan bertarung pada Pilpres 2024. Sebagai petugas partai, maka para kader harus bergerak untuk memenangkan Ganjar sebagai presiden.
Dengan bekerja keras dan turun ke bawah, Megawati yakin Ganjar akan menjadi Presiden Kedelapan Indonesia. “Saya yakin, hakul yakin, ainul yakin, insya Allah kalau kita kerja keras, Ganjar Pranowo bisa menjadi Presiden kedelapan,” kata Megawati yang langsung disambut tepuk tangan seluruh kader PDIP.
Kendati demikian, kata dia, keyakinan itu hanya bisa terwujud apabila seluruh kader PDIP mau turun ke bawah menyapa rakyat. Hanya dengan cara itulah, harapan Ganjar menang dalam Pilpres 2024 ada di depan mata.
Dalam kesempatan itu, Presiden Kelima RI itu mengaku bukanlah orang yang suka melihat hasil survei. Tapi, pagi kemarin sebelum menutup rakernas, Megawati sempat melihat hasil survei terkait elektoral capres pada Pemilu 2024.
Megawati mengatakan, dirinya merasa senang melihat elektabilitas Ganjar saat ini mengalami tren kenaikan yang positif. “Kan ibu bilang, ibu nggak suka lihat-lihat survei, tapi iseng aja tadi pagi, wah Pak Ganjar itu udah naik tung,tung,tung (arah tangan ke atas). Ya, tapi terus kalian nggak kerja ya tung,tung tung tung (arah tangan ke bawah),” tuturnya.
Meski demikian, Megawati meyakini kerja politik yang dilakukan beberapa hari ini bisa menyatukan chemistry dan semangat juang di antara kader PDIP untuk sama-sama dalam pergerakan turun ke bawah. “Dengan segala bekal itu, segeralah kembali ke rumah masing-masing, dan turun ke rakyat,” paparnya.
Terkait nama bacawapres Ganjar, Megawati belum mengumumkannya. Namun, dia heran ketika nama Ganjar dipasangkan dengan Prabowo. Prabowo sebagai capres dan Ganjar menjadi cawapres. Sebagai ketua umum partai, dia sendiri tidak mengetahui rencana perjodohan dua tokoh tersebut.
“Lho saya sendiri sampai bingung, di media tiba-tiba dibilang gini, Aku ketua umun kok malah nggak ngerti,” ungkapnya.(jpg)
Laporan JPG, Jakarta