JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut, belakangan ini sarat aroma-aroma pengkhianatan. Namun, Prabowo memang tak secara gamblang mengungkap sosok pengkhianat tersebut.
Prabowo awalnya bercerita tentang saat dirinya hendak bergabung dengan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat banyak tentangan dari berbagai pihak. Bahkan Prabowo sempat dianggap pengkhianat.
"Saya pun ditentang tadinya bergabung. Ditentang saya oleh pengikut pengikut saya sendiri. Saya dituduh pengkhianat," kata Prabowo ketika berpidato dalam deklarasi Partai Gelora di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (2/9).
Prabowo kemudian menyindir bahwa melihat ada pengkhianatan baru-baru ini. "Memang akhir-akhir ini sarat dengan aroma-aroma pengkhianatan. Saudara saudara ini harus kita introspeksi," jelasnya.
Lebih lanjut, eks Danjen Kopassus itu mengingatkan Belanda lama menjajah Indonesia karena banyak pengkhianat di internal bangsa sendiri. Sehingga sulit untuk memerdekakan diri.
"Karena pangeran pangeran itu, bener nggak, sibuk rebutan kursi. Sultan meninggal, putra putranya perang, putra kandung perang. Ini pelajaran, nampaknya kita masih harus belajar terus," pungkasnya.
Sebelumnya, Partai Gelora Indonesia resmi menyatakan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (Bacapres) 2024. Partai Gelora menyusul partai non parlemen lainnya yang mendukung Prabowo.
Pemberian dukungan ini dilakukan dengan penyerahan surat dukungan oleh Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta kepada Prabowo. Anis juga mengajak seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gelora untuk seremonial memberikan surat dukungan.
Anis menyampaikan, dukungan kepada Prabowo awalnya akan diberikan pada 27 Agustus 2023. Namun, harus tertunda karena kesibukan Prabowo.
"Tapi waktu acara ini ditunda, saya teringat firman Allah kamu tidak pernah tahu mungkin Allah akan ciptakan suatu peristiwa setelah itu," kata Anis di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9).
Anis meyakini masih ada partai lain yang akan memberikan dukungan kepada Prabowo. "Hari ini akan ada kemungkinan besar akan ada-ada deklarasi. Hari ini kita saksikan satu peristiwa yang sama. Ada yang datang dan ada yang pergi dalam koalisi," jelasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi