PEKANBARU (RP)- Rapat pleno Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Riau, Sabtu (31/3), memutuskan menolak pengunduran diri Drs H Djuharman Arifin Apt MP, sebagai Ketua Majelis Penasehat Partai (MPP) DPW PAN Riau.
Dengan demikian, mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau itu tetap menjabat Ketua MPP DPW PAN Riau sampai habis masa jabatan tahun 2015.
Wakil Ketua DPW PAN Riau Bidang Sistem Informasi dan Komunikasi Politik, Ir H Fendri Jaswir, MP kepada wartawan, Ahad (1/4), menjelaskan DPW PAN Riau dapat memahami alasan pengunduran diri Djuharman Arifin yang disampaikan ke DPP PAN dan ditembuskan ke DPW PAN Riau beberapa waktu lalu.
Namun, DPW PAN Riau memandang Djuharman Arifin adalah sosok yang masih sangat dibutuhkan di DPW PAN Riau untuk membesarkan partai ini ke depan.
‘’Kami dapat memahami alasan pengunduran diri beliau. Tapi, kami sangat membutuhkan Kepemimpinan dan nasehat-nasehat beliau untuk membesarkan partai ini ke depan,’’ kata Fendri Jaswir tanpa menjelaskan alasan pengunduran diri Djuharman.
‘’Apa yang disampaikan beliau ke publik, kami nilai sebagai kritikan ke dalam yang bersifat membangun, untuk dijadikan introspeksi agar PAN lebih besar lagi,’’ ujar mantan anggota DPRD Riau itu.
Seperti diketahui, Djuharman Arifin mengundurkan diri sebagai Ketua MPP DPW PAN Riau menyusul penetapan Jefry Noer sebagai calon bupati Kampar periode 2012-2017 oleh DPP PAN.
Padahal, mantan Ketua DPW PAN Riau itu ikut mencalonkan diri sebagai Bupati Kampar. Sebagai kader PAN yang ikut mendirikan PAN di Riau, Djuharman kecewa terhadap putusan itu.
Baginya, tidak menjadi soal jika tersingkir dari pencalonan. Namun yang membuatnya kecewa adalah proses pengambilan keputusan itu dinilai tidak transparan dan tidak sesuai dengan misi PAN sebagai partai terbuka dan reformis.
Menurut Fendri, setelah pengunduran diri Djuharman disampaikan, sejumlah pengurus DPW PAN Riau berupaya melakukan komunikasi dengan mantan anggota DPRD Riau dua periode itu. Komunikasi dilakukan untuk mendengar masukan dan kritikan yang disampaikan Djuharman.
Di sisi lain, DPW PAN Riau juga memberikan penjelasan tentang prosedur pengambilan keputusan di partai yang berdasarkan hasil survey.
‘’Komunikasi terakhir dilakukan oleh Ketua DPW PAN Riau Herliyan Saleh ketika melaksanakan outbond training di tempat Pak Djuharman di Bukit Naang, Bangkinang,’’ kata Fendri.
Dijelaskan, sikap DPW PAN Riau ini memang agak lama diambil karena harus melalui proses terlebih dahulu. Selain menunggu proses Pilkada yang sedang berlangsung saat itu, DPW PAN Riau juga berupaya untuk menjalin komunikasi dengan Djuharman.
‘’Alhamdulillah, Pak Djuharman dapat memahami posisi DPW PAN Riau dan sistem pengambilan keputusan di partai,’’ ujarnya.(ans)