JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dewan pimpinan pusat (DPP) Golkar tak pernah memanggil Koordinator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia sebelum adanya pemecatan terhadap yang bersangkutan.
Hal itu diakui Doli yang mengadukan persoalan itu kepada Agung Laksono.
"Saya panggil saudara Doli beberapa waktu lalu. Dia bilang saya (Doli) tidak pernah diundang, tidak pernah diminta datang," kata Agung Laksono yang saat ini menjabat segai ketua Dewan Pakar Parai Golkar itu.
Agung kemudian bertanya kepada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan sekjennya, Idrus Marham saat shalat Iduladha bersama, pagi tadi. Kata dia, Idrus membantah pernyataan Doli. Malah, lanjutnya, saat dipanggil, Idrus menawari jabatan kepengurusan di DPP.
"Menurut Pak Idrus dia sudah memanggil Doli, malah sudah ditawarkan jabatan. Saya sebenarnya wallahualam tapi itulah kata Pak Idrus pada saya," paparnya.
Adapun Idrus menyampaikan kepada Agung bahwa pemecatan itu karena ada pembangkangan dari Doli terhadap keputusan pleno Partai Golkar bahwa partai berlambang beringin itu tetap dipimpin Novanto dan tidak akan adanya Munaslub.
Kemudian, ada pula tudingan dari Doli terhadap Ketua MA Hatta Ali yang bertemu Novanto dalam sebuah acara ujian disertasi di Surabaya. Doli curiga ada pembicaraan terkait kasus korupsi e-KTP yang telah menyeret nama Novanto.
"Jadi, kata dia, atas dasar itu semua kami tidak melanggar aturan Pak Agung, kami tidak melanggar prosedur, karena sudah diingatkan, tertulis, maupun diundang secara lisan untuk bertemu," jelas Agung menirukan perkataan Idrus.
Ketua Kosgoro 1957 itu mengatakan, bahkan, dari pernyataan Idrus ada saksi bahwa DPP Partai Golkar telah memanggil Doli.
"Tapi waktu saya panggil Pak Doli, dia bilang nggak ada. Saya juga nggak ngerti mana yang benar. Sebagai Kosgoro saya juga prihatin," tuntasnya. (dna)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama