PEKANBARU (RP) - Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) Pekanbaru mulai memetakan kelurahan atau TPS yang dianggap memiliki potensi tingkat kerawanan saat pencoblosan suara 4 September mendatang.
Divisi Organisasi dan SDM Panwaslu Kota Pekanbaru Indra Dinata menjelaskan, potensi kerawanan terhadap kelima pasangan calon dalam kota tetap ada dan terbuka. Itu menjadi catatan pengawasan saat diskusi tingkat pimpinan Panwaslu Kota Pekanbaru.
‘’Kita sudah lakukan rapat kerja terbatas dengan Panwascam,memasuki hari-hari tenang dan kita sudah kantongi wilayah-wilayah rawan,’’ sebut Indra, Sabtu (31/8).
Dikatakannya, Panwascam telah diminta memetakan daerah yang mereka anggap rawan dimana TPS ada di sana, sehingga itu harus menjadi titik pengawasan tingkat kecamatan. PPL di kelurahan juga diminta mampu melakukan strategi pengawasan, mulai saat logistik itu sampai di lokasi hingga nantinya kembali lagi ke kelurahan dan kecamatan.
‘’Saat ini kan pendistribusian undangan tengah berjalan. Dan itu harus diawasi, kita imbau Panwascam peka dan selalu berkoordinasi dengan PPL di lapangan. Pastikan undangan itu sudah sampai ke tangan pemilih yang terdaftar,’’ tambah Indra.
Sejauh ini sebutnya, titik rawan itu dikaji berdasarkan pengalaman dan pemetaan pendukung di lingkungan tertentu. ‘’Strateginya sedang kami kaji terus di tingkat kota, nanti kita akan diskusikan lagi dengan kecamatan, sebab mereka memilki wilayah dan kita anggap mengetahui dan mengenali lingkungannya,’’ tambah komisioner lainnya Bustami Ramzi.
Untuk itu, Panwaslu Kota Pekanbaru mengharapkan kepada 12 Panwaslucam agar dari saat ini dapat menyiapkan dan memetakan wilayahnya yang harus mendapat perhatian lebih, sehingga mampu meminilisir potensi pelanggaran yang akan terjadi pada tanggal 4 September mendatang.(kun)