JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hiruk pikuk mengenai siapa yang akan menjadi ketua umum Partai Golkar terus bergulir. Tidak hanya pada pencuatan nama seseorang, syarat, kriteria dan harapan pada ketua umum pun mulai dibicarakan orang.
Partai Golkar hampir pasti akan memiliki ketua umum baru mengingat ketua sekarang Aburizal Bakrie sudah mengatakan tidak akan maju lagi pada munas atau munaslub 2016 ini. Politikus Golkar yang juga Ketua DPR, Ade Komarudin berharap agar partainya tidak salah pilih orang sebagai ketua umum. Menurutnya, ada syarat penting bagi yang mau menjadi ketua umum Golkar.
Akom, sapaan Ade, mengatakan, calon ketua umum Golkar harus memenuhi syarat yang tertulis dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART). "Di sana tertulis, pemimpin Golkar tidak boleh melakukan perbuatan tercela," ujarnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (31/1/2016).
Ade menambahkan, ketua umum yang akan datang juga harus mampu memenuhi hal yang saat ini dibutuhkan partai berlambang pohon beringin itu. Yakni mengakhiri kubu yang berkonflik. "Mampu menyatukan seluruh keluarga besar Golkar tanpa batas penghalang," ucapnya.
Meski demikian Akom juga menyadari bahwa ketua umum Golkar memerlukan dukungan logistik yang kuat. Namun, dia tak mau menyebut modal atau pun kekayaan calon ketua umum Golkar.
"Tidak ada yang tidak memelukan biaya politik, hanya besarannya tentu relatif," teganya.
Lantas apakah dia berminat maju sebagai calon ketua umum? "Saya ini sedang fokus pekerjaan di sini (ketua DPR). Fokus untuk perbaiki parlemen sesuai dengan keperluan rakyat dan jalankan tugas sebaik-baiknya," kilahnya.
Meski begitu Akom mengaku terus berkomunikasi dengan Ical untuk konsolidasi soal calon ketua umum Golkar. "Ya, saya sering teleponan dengan beliau membicarakan itu dan lainnya," tuturnya.(rka)
Laporan: JPNN
Editor: Fopin A Sinaga