Kalau sinyalnya dari Allah SWT maka akan menjadi sinyal yang bagus dan
sinyal itu mempengaruhi inti sel. Saat datang bisa jadi seharusnya sel
itu telah sampai umurnya dia harus dimatikan. Tapi pada saat sel itu
tidak patuh akan menyebabkan sel itu bertambah-tambah. Sehingga
bertambahnya sel itu bukanya sel itu menjadi kecil dan mati tapi justru
menjadi besar dan bertambah, sehingga terbentuk sel kanker.
Seharusnya
kalau ada kuman dan bakteri dihancurkanya, tapi salah kaprah jadi subur
kumannya jadinya. Makanya kemampuan dari inti sel ini adalah yang perlu
agar sel itu sehat. Begitu sel itu tidak patuh, begitu sel itu tidak
sujud pada saat itulah sebetulnya dia merasa gelisan dan setelah itu
akan mengalami sakit. Manusia itu kalau kita lihat akan sehat bila
selnya sehat. Sel yang sehat itu kita lihat dalam bentuk sel yang utuh.
Baca Juga :
Raih Selempang di Negeri Rantau
Dan
bila sel itu sakit bentuk sel itu berubah-ubah tapi apabila bentunya
berubah atau dindingnya berubah maka itu tandanya itu sakit. Ketika
dinding sel itu sakit maka dinding itu mudah ditembus oleh virus,
bakteri penyakit sehingga masuklah ke dalam sel intinya dan intinya ini
akan berubah. Sehingga sampai sekarang kita lihat apa pun penyakitnya
itu disebabkan oleh kerusakan inti sel. Bila dinding sel itu rusak apa
pun bisa masuk.
Apa itu dinding sel? Kalau tubuh kita punya
kerangka dan kerangkanya itu letaknya di dalam, tapi pada sel kerangka
sel itu letaknya di luar. Itu yang disebut dengan dinding sel. Yang
terkuat dari sel itu adalah dindingnya, jadi kerapuhan dari dinding sel
akan menyebabkan mudahnya penyakit-penyakit masuk.
Makanya di
bulan puasa yang sebulan penuh siang dan malam kita beribadah dan inilah
yang diperlukan sel. Kita beruntung karena sel-sel itu diajak mendekat
kepada Allah dan dipermudah sujudnya dan ketaatannya. Karena bulan puasa
itulah yang dikenal salat sunah, tarawih dan kegiatan-kegiatan ibadah
lainnya yang selama bulan Ramadan itu mengantarkan sel itu kepada
metabolisme yang sangat baik.
Makanya ada sel-sel yang sangat
baik yang orangnya sangat sehat, diberikan beban-beban yang terberat
karena dengan beban yang berat itu diberikan kepada orang yang berpuasa
karena selnya sangat sehat.***
Oleh Prof dr H K Suheimi, Guru Besar Kedokteran Unand