PEKANBARU (RIAUPOS.CO ) - Wahana permainan air, maupun kolam renang masih menjadi daya tarik. Kondisi terik matahari yang mencurah Kota Bertuah hampir sepanjang tahun membuat air menjadi sahabat istimewa warganya. Hal ini pula yang mendorong persaingan bisnis perhotelan menajam ke fasilitas kolam renang. Kolam renang pun dibuat seindah dan semenarik mungkin.
Fakta bahwa wisata air masih menjadi pilihan masyarakat ini, membuat sejumlah hotel baru di Kota Bertuah menyusun strategi. Beberapa hotel mendesain agar memiliki kolam renang yang indah. Anti main stream, sejumlah hotel membangun kolam renang mereka di ketinggian. Sensasi berenang di ketinggian plus pemandangan kota, menjadi gaya hidup baru warga kota bertuah. Di atas ketinggian itu, angin berembus lebih kencang. Udara panas kota yang dilewati garis khatulistiwa ini terasa terminimalisir. Kondisi air yang cukup bagus dan terjaga kualitasnya setiap hari benar-benar memanjakan penggunanya. Rata-rata kolam renang dengan konsep di atas ketinggian ini minim akses. Hingga mereka yang menikmatinya terasa lebih eksklusif.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau Ondi Sukmara pernah mengatakan, mengapa pemerintah lambat mengembangkan wisata wahana permainan air. Padahal sudah ada ruang yang bisa dimanfaatkan. Ia pikir, tidak perlu repot-repot mendatangkan investor untuk membangun wahana permainan raksasa dari luar daerah. Cukup manfaatkan saja Danau Buatan. ‘’Pemerintah atau swasta bisa buat iven dengan menyediakan sampan atau bebek air. Nanti setelah iven usai, fasilitas ini diserahkan saja sama masyarakat di sana untuk dikelola. Kan bisa menjadi rekreasi bagi masyarakat,’’ cerita Ondi.
Suatu ketika, pria yang sudah bertahun-tahun berpengalaman di bidang manajerial hotel ini juga menertawai sejumlah kejadian aneh. Kejadian aneh itu menurutnya adalah timbulnya wahana rekreasi alami yang tiba-tiba ramai dikunjungi. Sebut saja sungai hijau di Bangkinang, Kabupaten Kampar. Sungai itu hanyalah aliran air yang berpasir yang melewati kebun karet warga.
Lalu kedua adalah ‘’kawah biru’’ yang berada di antara Pasir Putih Siak Hulu dan Simpang Tiga Marpoyan Damai. Kawah biru menurut warga kota itu hanyalah bekas galian C. Kebetulan tanah di sana merupakan tanah liat berwarna putih. Ketika air menggenang, bekas kerukan yang cukup dalam itu berubah layaknya kawah. Tapi ini ramai didatangi warga.
Gagasan dan pandangan Ondi Sukmara ini tidak lepas dari satu buah pemikiran. Bagaimana meningkatkan okupansi perhotelan yang ada di Riau. Saat ini ada sekitar 30-an hotel berbintang di Pekanbaru. Okupansi yang rendah memaksa operator hotel memaksimalkan segala sumber daya dan fasilitas hotel agar menghasilkan. Salah satu fasilitas itu adalah kolam renang.
Saat ini sudah ada beberapa hotel yang memiliki kolam renang dengan daya pikat spesial itu. Beberapa hotel berbintang yang belum beroperasi juga sudah memastikan akan memiliki kolam renang di ketinggian. Berikut sejumlah hotel dan bagaimana akses ke kolam renangnya.
Swiss-Belinn SKA
Kolam renang Hotel Swiss-Belinn SKA saat ini merupakan pemegang rekor kolam renang tertinggi di Pekanbaru. Berada di lantai 11, kolam renang ini menawarkan sensasi dan pengalaman berbeda dalam berenang. Luas kolam yang lumayan, air yang jernih dan ketinggian bak kolam renang yang sejajar pemandangan di bawahnya, kolam renang ini memang spesial.
Berada di puncak gedung kompleks Mal SKA Pekanbaru, kolam renang ini 80 persen terbuka. Sambil mengayunkan kaki dan tangan saat berenang, pemandangan dalam kota, khususnya persimpangan Jalan Soekarno-Hatta dan Tuanku Tambusai adalah santapan yang memesona. Bagi yang belum pernah berenang dari atas ketinggian, roof top swimming pool Swiss-Belinn SKA ini layak dicoba.
Swiss-Belinn memberikan akses ekslusif untuk kolam renangnya ini. Selain tamu yang menginap, mereka yang menjadi member gym dan yang memanfaatkan layanan Mandiva Spa adalah mereka yang mendapat akses ekslusif.
Lokasi hotel yang terletak di kawasan bisnis dan pusat perbelanjaan, malah menguntungkan kolam renang ini. Pasalnya, hampir sepanjang pekan, kolam ini tidak ramai digunakan. Tentu saja ini memberikan keleluasaan bagi mereka yang sedang berenang di kolam yang didesain futuristik tersebut. Bila Anda adalah member fitnes, maka akan lebih asyik lagi. Karena semua peralatan di sana membuat penggunanya menghadap langsung ke pemandangan kota dari ketinggian lantai 11.
Marketing and Communication Manager Retta Simanjuntak menyebutkan ada beberapa cara untuk mendapatkan akses. Untuk tamu yang menginap, secara langsung berhak mendapatkan fasilitas berenang.
‘’Bagi tamu pemegang Kartu Swiss-Bel Executive Card (SBEC) bebas menggunakan fasilitas kolam renang sebanyak tiga kali dalam sepekan setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu. Ketentuannya berenang sebanyak sekali sehari. Jadi maksimum jumlah pemakaian kolam renang sebanyak tiga kali dalam sepekan,’’ sebut Retta.