Festival Barokah, Tradisi yang Ramah Lingkungan

Pesona Indonesia | Minggu, 27 Agustus 2017 - 07:25 WIB

Festival Barokah, Tradisi yang Ramah Lingkungan
Festival Barokah, Tradisi yang Ramah Lingkungan.

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO)- Festival Barokah merupakan sebuah tradisi budaya Desa Sungai Intan Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir. Tradisi ini telah diwariskan turun temurun dari para leluhur masyarakat setempat.

Festival Barokah merupakan gambaran aktivitas masyarakat nelayan yang menangkap ikan dengan peralatan-pralatan tradisional yang ramah terhadap lingkungan. Seperti mengangkat ikan menggunakan seser.Pada pekan lalu, tradisi tersebut kembali digelar. Masyarakat memadati lokasi acara dan antusias menyaksikan penangkapan ikan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bupati Inhil HM Wardan, memberikan apresiasi terhadap masyarakat dan pemerintah desa karena telah berkomitmen menjaga ekosistem dan lingkungan. Walau mereka tuangkan dalam sebuah iven budaya semacam itu. "Ini merupakan tradisi masyarakat sejak dahulu yang masih di pertahankan. Mudah-mudahan semakin ditingkatkan di masa-masa mendatang," sambungnya.

Dengan penuh semangat Bupati, mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama menjaga sungai, danau dan sejenisnya termasuk ekosistem yang ada. Tak mengangkat ikan dengan bahan berbahaya itu sudah merupakan keikut sertaan masyarakat dalam menjaga ekosistem."Terlebih lagi ada undang-undang yang melarang hal itu. Barang siapa yang terbukti maka dapat dikenakan sangsi pidana sesuai ketentuan," imbuh Bupati.

"Festival Ini salah satu bentuk kampanye kita agar masyarakat tidak menangkap ikan dengan bahan berbahaya. Termasuk memupuk jiwa gotong royong (Goro) sesama masyarakat," kata Kepala Desa Sungai Intan, Ahmad Efendi, Selasa (21/8).

Sementara Camat Tembilahan Hulu, M Nazar, menilai kesuksesan satu program terletak bagai mana masyarakat kompak menjalankannya. Hal itu ada pada masyarakat Desa Sungai Intan, yang rutin menggelar Festival Barokah. "Kegiatan ini gambaran kreatifitas masyarakat untuk menjaga kelangsungan ekosistem dan lingkungan,"sebut mantan Camat Pulau Burung itu.(ind)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook