MENIKMATI TARAWIH DENGAN DUA IMAM DARI PALESTINA DI MASJID RAYA

Seperti Nuansa Ramadan di Tanah Suci

Pesona Indonesia | Senin, 23 Juli 2012 - 09:32 WIB

Seperti Nuansa Ramadan di Tanah Suci
Tampak hafiz dari Palestina Ghassan MM Al-Shorbaji menghadap ke jamaah usai menjadi imam Salat Tarawih di Masjid Raya, Sabtu (21/7/2012). (Foto: idris ahmad/riau pos)

Laporan IDRIS AHMAD, Senapelan

Pengalaman berbeda dalam melaksanakan Salat Tarawih dialami jamaah Masjid Raya Pekanbaru, Sabtu (21/7) malam lalu. Masjid bersejarah di Kota Bertuah ini menghadirkan dua penghafal Quran (hafidz) dari Palestina untuk memimpin Salat Isya dan Tarawih malam itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kedua imam akan berada di Riau selama Ramadan. Keduanya secara bergantian akan menjadi imam di Masjid Raya Pekanbaru dan Masjid Islamic Center Pasirpengaraian Rokan Hulu (Rohul).

‘’Kebetulan sore (Sabtu, 21/7) ini baru tiba di Pekanbaru, maka kita manfaatkan keduanya untuk jadi imam disini. Besok (Ahad, 22/7) salah seorang diantara mereka akan dibawa ke Rohul,’’ ujar Ketua Umum Masjid Raya Hermen Mat kepada Riau Pos saat penjemputan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Sementara itu sebelum Salat Isya, ratusan jamaah sudah terlihat memadati ruang salat utama masjid. Menanti azan tiba dan ingin segera mendengarkan lantunan ayat-ayat suci yang dibacakan imam dari Palestina tersebut.

Penantian itu mungkin dikarenakan beberapa hari sebelumnya, berbagai informasi telah disebar baik melalui pengumuman langsung di masjid, layanan pesan singkat (SMS), jejaring sosial dan berita di media online.

Salat Isya dipimpin langsung oleh Ghassan MM Al-Shorbaji. Usai Salat Isya, tausiah Ramadan disampaikan oleh pakar tafsir Riau Ustad Dr Musthafa Umar.

Dalam pemaparannya ia menjelaskan tajuk Ramadan sebagai bulan untuk membangun kerohanian. Bulan Ramadan memiliki keistimewaan karena pada bulan tersebut diturunkannya Alquran.

‘’Kedatangan imam penghafal Quran dari Palestina di Masjid Raya ini untuk memimpin Salat Tarawih satu juz satu malam adalah juga untuk membangun kerohanian. Mereka yang sudah terbangun kerohaniannya, satu juz satu malam itu ringan,’’ ujarnya.

Ia mengemukakan, kehadiran imam dari Palestina di Riau membuktikan kuatnya jalinan persaudaraan dan persatuan antara sesama muslim.

Usai tausiah dilanjutkan dengan Salat Tarawih dipimpin oleh Jehad AI Qozaer. Hafidz kelahiran Gaza tersebut memimpin tarawih 10 rakaat pertama. Selanjutnya 10 rakaat kedua diimami oleh Ghassan. Pria kelahiran 1985 itu juga memimpin Salat Witir.

‘’Bacaan imam dari Palestina ini membangkitkan nuansa Ramadan seperti di tanah suci yang pernah saya rasakan, terasa sejuk, indah dan memberi semangat ibadah,’’ ujar Staf Ahli Gubernur Riau Ir Feisal Qamar Karim MEng kepada Riau Pos usai salat.

Ia berharap masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya dapat memanfaatkan kehadiran para imam ini untuk mengisi malam-malam Ramadan.

Sementara itu Hermen Mat mengemukakan kehadiran penghafal Quran dari Palestina ini akan dimanfaatkan untuk mengajarkan perbaikan bacaan Quran. ‘’Kami mengundang masyarakat untuk belajar bersama memperbaiki bacaan Quran bersama imam kita ini,’’ ungkapnya bersemangat.

Kehadiran dua imam ini tampak disambut antusias oleh jamaah. Usai salat para jamaah bersalaman, banyak pula yang minta foto bersama bahkan merekapun rela duduk berlama-lama bersama dua imam ini, bertanya berbagai hal. Untung pengurus masjid juga menghadirkan Ustad Sutrisno Badroen sebagai penerjemah untuk menjembatani komunikasi mereka.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook