TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO)- Anggota DPRD Riau asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) H Marwan Yohanis mendapatkan kehormatan besar dari dua desa yang menjadi konstituennya. Desa Giri Sako dan Desa Sukaraja, Kecamatan Logas Tanah Darat di momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan RI.
Mantan Ketua DPRD Kuansing itu pun tak menyangka begitu antusias dan semangatnya masyarakat dua desa yang memang menjadi konstituennya sedari dulu. Dia disambut dan diarak ribuan masyarakat dengan pawai karnaval yang panjangnya mencapai hingga 2,5 kilometer.
Selain dirinya, ada anggota DPRD Kuansing dari kader Partai Gerindra Kuansing Salehuddin, Kepala Desa Giri Sako Warsidi, tokoh masyarakat, tua muda bahkan orang sudah lanjut usia. Dengan kreatifnya, mereka membuat karnaval di desa itu menjadi semarak dan penuh khidmat. Tua muda,bahkan yang sudah lanjut usia berbaur.
Ada yang membuat pesawat tempur, senjata meriam, bambu runcing dengan seragam yang mirip digunakan para pejuang untuk merebut kemerdekaan. Membawa hasil panen yang dibawa masyarakat dari kelompok RT di desa itu sebagai simbol, kesejahteraan setelah kemerdekaan dan lepas dari penjajahan. Di tengah pawai karnaval itu, mereka juga membuat kotak seperti kamar penjara yang bertujuan untuk mengingatkan warganya, bahwa siapa yang berbuat salah dan kejahatan, akan di penjara.
Tingginya rasa nasionalisme, semangat kepahlawanan dan silaturahmi sesama warga, tergambar dari karnaval yang mereka tampilkan. Semangat kepahlawanan itu mengalir dan persatuan kesatuan masyarakat dalam membangun. ”Saya sangat terharu, didaulat jadi inspektur upacara, melepas dan menyaksikan pawai yang sangat penuh semangat kejuangan dan menghargai jasa pahlawannya,” kata Marwan Yohanis di Telukkuantan, Ahad (20/8).
Yang membuatnya terkesima, tak ada jalan dan lorong desa yang terlihat sepi dari bendera Merah Putih, umbul-umbul dan warna warni merah putih. Semuanya menghiasi kedua desa yang bertetangga itu. Begitu juga dengan foto Sang Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno-Hatta, terpampang di desa.
Memang, masyarakat Desa Giri Sako dan Desa Sukaraja, sudah satu bulan lalu memintanya hadir di HUT ke-72 RI di dua desa tersebut. Menurutnya, semangat memperingati HUT RI di dua desa ini harus di apresiasi dan difasilitasi Pemkab Kuansing untuk ditularkan ke desa-desa lain.
Ini mereka lakukan karena rasa cinta pada tanah air Indonesia. “Ini cuma dikoordinir pemerintah desa. Kalau saya katakan, dari Giri Sako dan Sukaraja Kecamatan Logas Tanah Darat untuk Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, apa yang ditunjukkan Desa Giri Sako dan Sukaraja patut dicontoh di tengah lunturnya nilai-nilai menghargai jasa pahlawan. Untuk menumbuhkan kembali rasa kepahlawanan itu, Marwan mengusulkan agar Pemkab memasukan semangat kejuangan itu sebagai kurikulum lokal atau bahkan nasional.
Untuk memperbaiki moral generasi, kuncinya pendidikan dan harus kembali pada Pancasila dan UUD 1945 yang asli. Sekarang ini itu hanya di dengar di TNI dan Polri saja. Karena itu pendidikan moral Pancasila harus dilakukan secara utuh.(dac/ifr/c)