Pemerintah Tetapkan Besok 1 Ramadan

Pesona Indonesia | Jumat, 20 Juli 2012 - 07:22 WIB

Pemerintah Tetapkan Besok 1 Ramadan
Jamaah Muhammadiyah melaksanakan Salat Tarawih malam pertama di Masjid Alfida Pekanbaru, Kamis (19/7/2012) malam. (Foto: DIDIK HERWANTO/RIAU POS)

JAKARTA (RP) - Penetapan awal Ramadan tahun ini kembali diwarnai perbedaan. Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI) dan An-Najat lebih dulu menetapkan 1 Ramadan jatuh pada Jumat (20/7) melalui metode hisab.

Sementara berdasarkan pengamatan rukyah, dimana mayoritas menyatakan tidak melihat hilal kemarin, pemerintah akhirnya menetapkan awal Ramadan 1433 H jatuh pada hari Sabtu (21/7) besok.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal itu diputuskan dalam Sidang Isbat di Gedung Kemenag, Kamis (19/7) malam. ‘’Kami memutuskan dan menetapkan bahwa tanggal 1 Ramadan jatuh pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012. Keputusan ini mulai berlaku pada saat ditetapkan,’’ ujar Menteri Agama, Suryadharma Ali (SDA).  

Putusan tersebut dibuat setelah mendengarkan tanggapan-tanggapan dari sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) Islam.

Di antaranya, Pengurus Besar Nahdlatul Utama (PBNU), Dewan Masjid Indonesia, Dewan Dakwah Indonesia, Perhimpunan Al Irsyad, Lajnah Falakiyah PBNU, Wahdah Islamiyah, Persatuan Umat Islam hingga Front Pembela Islam (FPI).

Hampir seluruh Ormas Islam tersebut sepakat dengan penetapan awal Ramadan oleh pemerintah. Berdasarkan pemantauan hilal oleh pemerintah, sebanyak 38 kantor wilayah menyatakan tidak melihat hilal.

‘’Hilal tidak bisa dilihat, oleh karenanya 1 Ramadan jatuh pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012,’’ tegas SDA.

Ormas-ormas yang menyatakan dukungannya atas putusan pemerintah di antaranya PBNU, Dewan Dakwah Indonesia, Wahdah Islamiyah, Tarbiyah Islamiyah, Dewan Masjid Indonesia dan beberapa ormas lainnya.

Dari PBNU, Abdul Malik Madani menyatakan mengapresiasi metode penetapan awal Ramadan yang digunakan pemerintah.

Namun, pihaknya mengkritisi anggapan bahwa penentuan puasa di hari Jumat berdasarkan hisab atau perhitungan kalender hijriyah, sementara puasa di hari Sabtu didasarkan pada rukyah atau pengamatan akan munculnya bulan sabit baru.

‘’Anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Yang menetapkan hari Sabtu adalah mereka yang justru ingin memadukan hisab dan rukyah. Tidak benar kalau rujukan pemerintah dan yang menetapkan Sabtu hanya didasarkan pada hisabnya ephemeris, tapi juga didasarkan pada kitab-kitab kuning. Karena itu, NU bulat tekadnya untuk memulai ibadah puasa pada hari Sabtu 21 Juli 2012,’’ tegasnya.

Sementara itu, ada dua ormas selain Muhammadiyah yang kukuh akan mulai berpuasa hari ini. Mereka adalah Front Pembela Islam (FPI) dan An-Najat.

Dari FPI, Habib Muhsin Ahmad al Attas menegaskan pihaknya tidak memakai metode ephemeris seperti yang digunakan pemerintah dan sejumlah ormas lainnya. FPI memakai metode kuno Sulam an-Nayyirain.

Berdasarkan metode tersebut, lanjut Muhsin, FPI menyatakan sudah melihat hilal pada pukul 17.53 WIB, kemarin.

‘’Pihaknya mengaku sudah mendapat laporan dari lokasi pemantauan hilal di Pesantren Al-Husainiah, kawasan Cakung, Jakarta Timur. ‘’Berdasarkan pemantauan di Cakung, menyampaikan laporan hasil rukyah, yakni 1 Ramadan jatuh pada hari Jumat. FPI tetap menghargai perbedaan tapi kami dari FPI tetap akan berpuasa mulai Jumat (hari ini, red),’’ tegasnya.  

Pernyataan yang disampaikan FPI tersebut mendapat tanggapan keras dari Lajnah Falakiyah PBNU. Ketua Lajnah Falakiyah PBNU A Ghazalie Masroeri meragukan keabsahan hilal yang telah disaksikan FPI. Pihaknya bahkan meminta Kemenag untuk meninjau lokasi pemantauan hilal milik FPI.

Sementara itu, terkait masih adanya perbedaan permulaan puasa, termasuk sikap Muhammadiyah yang memilih tidak menghadiri sidang Isbat, SDA menyatakan enggan mengomentari hal tersebut. Ketum PPP tersebut mengaku tidak ingin mempertajam perbedaan.

Warga Muhammadiyah Salat Tarawih

Di Riau, warga Muhammadiyah memastikan mulai menjalankan ibadah puasa hari ini. Organisasi Islam besar di Indonesia ini berkeyakinan, 1 Ramadan 1432 jatuh pada Jumat (20/7).

Keputusan yang diambil Muhammadiyah setelah melihat bulan dan perhitungan hisab dengan memperhatikan orbit bulan mengitari matahari.

‘’Keputusan ini dilakukan seluruh organisasi Muhammadiyah di Tanah Air. Begitu juga di Riau,’’ sebut Ketua Umum Muhammadiyah Provinsi Riau Prof Dr Ir H Irwan Efendi MSc yang dikonfirmasi Riau Pos, Kamis (19/7).

Pantauan Riau Pos, salah satu lokasi pelaksanaan Salat Tarawih adalah di Masjid Muhammadiyah, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.

Ratusan orang mulai dari orang dewasa, keluarga dan anak-anak berbondong-bondong datang dan khusyuk melaksanakan Salat Tarawih di malam pertama Ramadan 1433 H.

Bagi jamaah Muhammadiyah, perbedaan 1 Ramadan 1433 H yang dilaksanakan mereka dengan apa yang ditetapkan pemerintah bukanlah masalah.

‘’Ini malam perdana, ya banyak yang datang Tarawih. Tidak ada masalah berbeda, kita hanya menjalankan ibadah,’’ ujar salah seorang jemaah, Mufti (56) pada Riau Pos.

Di Kabupaten Kuansing dari pantauan Riau Pos malam tadi, di sejumlah masjid juga melaksanakan Salat Tarawih seperti di Masjid At Taqwa Desa Pasarbaru Pangean, Masjid Muhammadiyah di Teluk Kuantan, dan juga di beberapa masjid di Kecamatan Kuantan Mudik dan Gunung Toar.

Sementara di Bengkalis jamaah Muhammadiyah memadati Masjid Taqwa, Jalan Antara Bengkalis. Begitu juga di Musalah Taqwa Pasar Bengkalis terlihat warga melaksanakan Salat Tarwih pertama. Salat Tarwih juga dilaksanakan di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis dan di Desa Kembung Luar Kecamatan Bantan.

Sementara itu Ketua PC Muhammadiyah Inhu Astarman SAg mengatakan, kaum muslimin di Kabupaten Inhu pada Jumat (20/7) akan memulai puasa Ramadan dan serentak melaksanakan Salat Tarwih malam tadi.

Salat Tarawih itu terbanyak dilaksankan di Masjid Jamik Jalan R Suprapto Rengat. Pelaksanaan Salat Tarawih juga sudah dilaksanakan warga Muhammadiyah di Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah malam tadi. Salat Tarawih dipusatkan di Masjid Al Furqon, Jalan Simpang Pembangunan Kepenghuluan Bagan Batu.

Menurut Sekretaris LDI Bagan Sinembah H Zulfikar SAg, masjid tersebut dapat dikatakan sebagai pusat jamaah Muhammadiyah melaksanakan Tarawih di Bagan Batu.

Pantauan malam tadi, pelaksanaan Salat Tarawih berlangsung di 11 masjid yang disiapkan oleh pengurus Muhammadiyah di Rokan Hulu, seperti di Masjid Taqwa Pasirpengaraian dan Masjid Taqwa Ujung Batu.(ken/jpnn/dac/epp/def/ali/fad/evi/jup/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook