PEKANBARU (RP) - Dalam rangka bulan Suci Ramadhan, warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru tetap bisa menjalankan ibadah Salat Tarawih di Masjid At Taubah di dalam Lapas. Namun karena kelebihan kapasitas, Tarawih dilaksanakan bergantian.
KPLP Bejo, Rabu (1/8) mengatakan, mereka tetap melaksanakan kegiatan ibadah di bulan Ramadan di Lapas.
‘’Kita mengadakan Salat Isya berjamaah, dilanjutkan tarawih. Mengingat isinya kelebihan kapasitas, sudah mencapai 1.550 orang, sedangkan kapasitas 361 orang, dan daya tampung masjid tidak bisa memuat sebanyak muslim yang menghuni Lapas maka kita jadwalkan untuk Salat Tarawih bergantian,’’ kata Bejo.
Usai Tarawih, penghuni Lapas tetap diberikan siraman rohani, berupa ceramah agama. ‘’Penceramahnya kita datangkan dari IKMI,’’ kata Bejo.
Diterangkan Bejo, tarawih yang dijadwalkan bergantian tersebut adalah setiap waktu tarawih di Masjid At Taubah yang hanya memungkinkan sekitar 200 orang jamaah saja maka, dibagi berdasarkan blok.
‘’Di LP ini ada 6 blok. Setiap bloknya dihuni 150 sampai 200 orang. Jadi digilir setiap Tarawih dari blok-blok yang ada setiap harinya,’’ kata Bejo.
Disebutkan Bejo bahwa perbandingan penghuni Lapas, sekitar 80 persen muslim dan sisanya non muslim.
Sementara, agar warga binaan yang muslim tidak terganggu dalam menjalankan ibadah puasa, maka petugas memisahkan non muslim dan muslim selama Ramadan.
‘’Ramadan ini kita pisahkan, jadi nonmuslim kita tempatkan di sembilan kamar dan dipisahkan dari yang muslim,’’ kata Bejo.
Kegiatan sahur dimulai dari pukul 03.00 WIB setiap hari dibulan Ramadan. ‘’Alhamdulillah, warga binaan tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan damai dan tenang,’’ kata Bejo.
Bagi keluarga yang ingin mengantarkan kolak atau takjil, Lapas menyiapkan waktu dari pukul 15.00 sampai 17.00 WIB setiap harinya. ‘’Tapi tetap setiap barang yang masuk harus melalui penjagaan dan sesuai protap,’’ kata Bejo.(rul)