BATAM (RP) - Ribuan massa dari galangan kapal di Tanjunguncang yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengamuk di PT ASL Sipyard Indonesia, sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat (29/11).
Buruh mengamuk karena tidak bisa masuk ke areal perusahaan itu.
Penjagaan berlapis keamanan perusahaan dengan dibantu personel polisi membuat buruh semakin marah.
Sebagian buruh langsung berlarian ke arah bukit yang bersebelahan dengan PT itu. Sebagian lagi bertahan di depan gerbang masuk PT ASL Sipyrad Indonesia itu.
Ribuan buruh yang berada di bukit langsung melempar batu ke areal PT ASL Sipyard yang berada tepat di bawah bukit. Pekerja yang ada di dalam perusahaan pun langsung berhamburan menyelamatkan diri.
Tidak hanya batu saja yang dilemparkan ke dalam areal perusahaan tersebut. Kayu, besi dan material bangunan dilemparkan ke dalam perusahaan.
Akibatnya, sejumlah kendaraan menjadi sasaran kemarahan buruh. Satu unit mobil Toyota Kijang Inova putih milik Sunarko, nopol BP 1539 FG, rusak terkena lemparan. Sementara sejumlah kendaraan yang lain langsung meninggalkan areal perusahaan meski terus dilempari.
‘’Saya baru masuk kawasan perusahaan. Ternyata sudah dilempar dari arah bukit. Saya langsung mengamankan diri,’’ kata pemborong galangan kapal itu.
Sementara pihak keamanan perusahaan dibantu sejumlah polisi langsung berusaha melerai buruh yang mengamuk tersebut. Gas air mata pun langsung ditembakan ke arah kerumunan buruh. Selain itu polisi bermotor dari Shabara Polres Barelang juga datang memperkuat barisan keamanan.
Salah satu pekerja PT ASL Sipyard Indonesia, Lukman mengatakan warga Perumahan Putra Jaya dan Sindomas yang tinggal berseberangan dengan PT ASL mengetahui ribuan buruh akan datang langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Beruntung aparat tersebut cepat datang dan mengamankan areal perusahaan.
‘’Aparat kepolisian memukul mundur aksi buruh yang ingin masuk ke areal perusahaan dengan gas air mata. Para buruh langsung berhamburan menyelamatkan diri,’’ paparnya.
Kantor, Pos Sekuriti Hancur
Sementara itu, Kapolda Kepri Brigjen Endjang Sudrajat, Jumat (29/11) pagi meninjau PT Sentek Indonesia, di kawasan Seilekop, Sagulung, yang menjadi tempat kerusuhan pada Kamis (28/11) siang lalu.
Akibat kerusuhan tersebut pos sekuriti, kantor, perusahaan galangan kapal tersebut hancur. Terlihat seluruh kaca pos sekuriti yang ada di gerbang utama hancur.
Meja-meja, loker, yang ada di dalam terlihat berantakan diamuk massa. Abu bekas tempat sebuah motor yang dibakar di depan pos tersebut masih terlihat jelas, kaca berserakan di depannya.
Selain pos sekuriti, kantor manajemen yang ada di dalam workshop juga dihancurkan massa. Begitu juga dengan sebuah bangunan baru yang berada di samping pos sekuriti juga dihancurkan massa.
Sebagian besar dinding bangunan yang terbuat dari kaca hancur. Rencananya bangunan baru tersebut akan dijadikan kantor manajemen. Tercatat 9 mobil hancur, dua motor dibakar, satu hancur, serta belasan lainnya rusak parah.(cr5/ali/mng)