Tiban Kampung Terendam

Pendidikan | Selasa, 30 April 2013 - 09:44 WIB

BATAM (RP) - Warga Tiban Kampung sudah dua hari kebanjiran. Setelah, Ahad (28/4) luapan air sungai setinggi setengah meter datang menerjang, banjir kembali datang lebih besar lagi, Senin (29/4). Akibatnya, akses jalan menuju Tiban Kampung sempat ditutup hingga sejam lamanya. Sehinga membuat aktivitas warga di sana sempat lumpuh.

Banjir yang menerjang kali ini merupakan yang terbesar di Tiban Kampung. Luapan sungai Tiban Kampung setelah diguyur hujan deras selama dua jam, naik ke daratan hingga setinggi dada orang dewasa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebanyak lima RW terendam air luapan sungai. Lima RW itu adalah RW 08, 09, 02, 12, dan 01. Namun, yang terparah di dua RW yakni RW 09 dan RW 01.

‘’Kebetulan dua RW tersebut lokasinya terletak di bantaran (tepi) sungai. Untungnya warga sini sudah pengalaman dengan namanya banjir atau luapan sungai,’’ ujar Lurah Tiban Kampung, Rohimin Hasan, kepada RPG di lokasi kebanjiran.

Sebelum air merendam rumahnya, warga lebih dulu menyelamatkan diri dan keluarganya. Tak sampai setengah jam, luapan air dari sungai langsung naik merendam rumah warga hingga se-dada.

Dari lima RW, Rohimin mengatakan, jumlah warganya ada 200 KK. Korban jiwa akibat luapan air sungai tak ada. Namun, untuk kerugian materi akibat peralatan rumah tangga seperti barang elektronik sangat banyak.

‘’Hampir seluruh warga, barang elektronik dalam rumahnya seperti kulkas, televisi, dan peralatan elektronik lainnya rusak karena terendam air. Warga memilih menyelamatkan keluarganya dulu. Apalagi luapan air berlangsung cukup cepat. Jadi tak sempat lah untuk mengeluarkan barangnya dalam rumah,’’ terang Rohimin.

Selain derasnya hujan, Rohimin mengatakan, daerah Tiban Kampung daratannya memang berbentuk cekung. Sehingga air yang meluap, lama untuk surut.

Pantauan RPG di lokasi banjir, beberapa warga yang didominasi ibu-ibu, pada panik mencari anaknya yang lagi main di luar saat air sungai meluap. Mereka rela hujan-hujan dan berbasah-basah bajunya masuk di kubangan air sembari berteriak menyebut nama anaknya.

‘’Anak saya tadi yang kecil, Rio, waktu hujan turun, lagi di luar main hujan sama kawannya. Ini saya tadi barusan nyari dia. Untung tetangga saya memberi tahu kalau anak saya diselamatkan di rumahnya,’’ ujar Rukmini, warga Tiban Kampung dengan nafas terengah-engah setelah mencari anaknya.

Derasnya aliran sungai Tiban Kampung yang memiliki kedalaman hingga 2,5 meter, membuat beberapa pemuda di Tiban Kampung berinisiatif membentuk tim untuk menyeberangkan warga yang tak berani melintasi jembatan.

Satu persatu warga yang tak berani melintasi jembatan karena derasnya arus air sungai, dibantu menyeberang menggunakan media tali tambang sembari dituntun jalan pelan-pelan hingga ke seberang.

‘’Anak-anak muda yang menyeberangkan warga itu anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tiban Kampung,’’ ujar Rohimin.

Sementara Sekretaris LPM Tiban Kampung, Andi Massuanna mengatakan, penyebab paling besar adanya banjir di Tiban Kampung itu karena alur sungai menuju laut dialihkan dari alur sebelumnya.

‘’Aliran sungai yang lama tertutup adanya pembangunan perumahan baru. Pihak developernya memindahkan alur aliran sungai menuju ke bakau, namun alurnya tak sebesar aslinya,’’ terang Andi.(gas/mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook