Pencipta Lagu Daerah di Batam Segera Dapat Royalti

Pendidikan | Selasa, 30 April 2013 - 07:44 WIB

BATAM (RP) - Para pencipta lagu daerah di Batam akan mendapatkan royalti dari hasil karyanya. Bahkan jika pencipta lagu meninggal dunia pun, royalti tersebut akan diberikan kepada ahli warisnya selama lima puluh tahun.

Semua pencipta lagu daerah di Batam bisa langsung bergabung dengan yayasan Karya Cipta Indonesia (KCI) wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Enteng Tanamal, Pembina  yayasan KCI berharap semua pencipta lagu daerah Melayu  bisa segera bergabung. “Ini adalah apresiasi kita kepada semua pencipta lagu daerah di Batam dan daerah lainnya,” Kata Enteng di sela-sela acara sosialisasi serta pelantikan pengurus Yayasan KCI Wilayah Kepri di Haris Hotel, kemarin (29/4).

Enteng mengatakan Batam adalah daerah yang kaya dengan lagu-lagu budaya. Bahkan sudah banyak lagu melayu yang membesarkan penyanyi-penyanyi, tetapi tidak membesarkan pencipta lagunya. Dengan wadah KCI ini, ia berharap para pencipta lagu di Batam bisa diberikan apresiasi.

Dalam waktu dekat KCI akan mendata semua jenis usaha yang menyertakan lagu-lagu dalam usahanya. Selanjutnya petugas KCI akan mengumpulkan royalti dari berbagai usaha tersebut. Di Batam sendiri ada sekitar 200 usaha yang menggunakan lagu-lagu sebagai usaha pokok atau penunjang usaha seperti tempat karaoke, restoran, diskotik, dan jasa hiburan lainnya.

“Sekitar 50 persen dari royalti yang didapatkan tersebut akan disalurkan kepada seniman atau pencipta lagu daerah,” Kata Enteng.

Asrar Purba, Koordinator KCI Wilayah Kepri mengatakan badan usaha yang memang menggunakan lagu-lagu untuk memajukan usahanya wajib memberikan royalti kepada pencipta lagu dengan sepantasnya. Menurutnya selama ini banyak pencipta yang terabaikan padahal dari lagu itu sudah menghasilkan artis-artis hebat.

“Lihat saja Ismaill Marzuki pencipta lagu Indonesia Raya. Demikian halnya Gesang, pencipta lagu Bengawan Solo. Bayangkan mereka composer luar biasa, tapi sangat minim royalti yang mereka terima, kita tidak ingin hal ini terjadi ke composer lokal yang ada di Batam dan di daerah lainnya,” Katanya. (ian/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook