BATAM (RIAUPOS.CO) - Nurhayati, warga Batam Center mengadukan Briptu B, anggota Polda Kepri ke Polresta Barelang, Senin (27/1) siang.

Pasalnya, ibu dua anak ini diduga dianiaya B hingga mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.

Diceritakannya kemarin, kejadian penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (25/1) sekitar pukul 22.30 WIB di salah satu komplek perumahan Batuaji.

Saat itu dia yang baru datang dari Jakarta bermaksud mencari anak perempuanya bernama Putri di rumah salah satu warga bernama Badar.

Namun, bukannya mendapat sambutan yang baik, Nurhayati malah mendapat caci maki. Badar pemilik rumah mengatakan jika anaknya Putri tak tinggal di rumahnya lagi. Putri kabur dan sudah lama meninggalkan rumahnya (Badar).

‘’Saya ke sana, karena sebelumnya anak saya tinggal di sana. Sebelum bertemu ke rumahnya, saya sudah mengucapkan salam. Namun, bukannya diterima baik-baik. Saya malah dimaki dan diusir. Dia bilang anak saya tak tinggal di sana lagi,’’ terang wanita berusia 53 tahun ini didampingi kuasa hukumnya, Suherman di Pengadilan Negeri Batam.

Wanita yang akrab disapa Nur ini mengaku hanya ingin mengetahui ke mana anaknya pergi. Pasalnya, selama 1,5 tahun, Putri anaknya tinggal di rumah Badar.

‘’Dia bilang sudah lama tak tinggal di sana. Dia suruh saya cari di asrama di depan rumah dia.

Tapi saat saya mau ke asrama itu, saya didatangi seorang pria bertubuh sedang. Tangan saya langsung ditarik dan dijatuhkan ke tanah. Tak hanya itu, saat saya mencoba berdiri, dia malah memukul tangan, kepala dan dada saya. Padahal saya tak melawan,’’ ungkapnya.

Menurut dia, setelah dianiaya, dirinya sempat pingsan. Pelaku sempat meminta ojek membawanya menjauh dari perumahan itu.

‘’Saya dibawa ojek ke sebuah warung. Orang warung itu membasahi muka saya hingga saya sadar. Mereka bilang, mereka tak bisa berbuat banyak, karena yang mukul saya adalah polisi,’’ sebutnya yang masih terlihat menahan sakit di sekujur tubuh.(she/rpg)