BATAM (RP) -  Diduga mengisi solar untuk ditimbun, seorang oknum anggota TNI merampas kamera dan mengancam wartawan yang menyoroti mobil Fathfindernya yang sedang mengisi solar di SPBU simpang Tobing, Senin (28/5) siang.

Padahal wartawan sedang mengambil gambar antrean kendaraan roda empat di SPBU Simpang Tobing. Antrean kendaraan roda empat di SPBU itu mencapai setengah kilometer hingga ke lampu merah simpang Tobing.

Karena memang sejak Ahad (27/5) hingga Senin (28/5) semua SPBU di wilayah Batuaji, Sagulung dan Seibeduk kehabisan stok solar dan yang ada hanya di SPBU Simpang Tobing. Itupun solar baru datang kemarin pagi.

Saat empat wartawan mengambil gambar, tiba-tiba dari dalam mobil Fathfinder hijau lumut BP 1201 ZL terdengar suara panggilan dengan nada kasar. “Ada apa ini. Kok ngambil-ngambil gambar tak pakai koordinasi dulu,” ujar seorang pria yang duduk di jok depan.

Pria yang mengenakan celana dan baju kaos loreng korps salah satu angkatan itu langsung merampas kamera wartawan televisi lokal dan menutup rekaman kamera itu.

Kejadian ini sempat membuat suasan tegang, wartawan lokal lainnya yang tidak terima dengan perampasan serta kata-kata kasar pria itu. Saling adu argumenpun terjadi sehingga suasana jadi tegang.

“Kalau bapak ngisi solar kenapa mesti repot dengan wartawan, kok bapak takut kali, padahal yang kami soroti antrean mobil ini bukan hanya mobil bapak. Jangan-jangan bapak oknum penimbun solar juga, takut ketahuan ya?” kata seorang wartawan kepada pria itu.

Rupanya omongan itu tak diterima pria berseragam loreng itu. Pria itu berusaha mencegah wartawan lain yang hendak mengambil gambarnya. Beberapa petugas SPBU yang mengisi solar tak mampu berkomentar. “Itu aparat, kami nggak berani juga,” kata pria petugas pengisian pompa pengisian solar.

Usai bersitegang dengan aparat pria yang mobilnya berkaca gelap itu langsung pergi dengan marah-marah.(rpg)