BATAM (RP) - Di tengah evakuasi dan pengumpulan barang-barang yang hanyut dari kapal Kartika Sari GT 35 Nomor 666/PPe yang tenggelam di Tanjunguncang, sejumlah warga mengambil kesempatan ikut mengambil barang-barang tersebut, Selasa (28/2). Mainan dan sembako jadi rebutan warga.
Pantuan RPG di lapangan, kondisi kapal yang disita oleh Bea Cukai di laut Pulau Nipah, Sabtu (25/2) malam, itu sudah hampir semua badannya terendam air. Barang-barang bawaan kapal seperti gula pasir, mesin printer, gulungan terpal, mainan anak-anak, dan barang sembako lainnya terapung di permukaan air. Petugas BC terlihat memunguti barang-barang itu.
Di sisi lain, warga ikut berdatangan. Mereka ikut menyelam untuk mengambil barang-barang kecil lainnya. “Daripada tenggelam atau terapung dibawa arus mendingan saya ambil buat mainan anak saya,” ujar salah seorang warga, sambil menenteng karung putih yang dipenuhi barang kapal yang tenggelam itu, kemarin.
Saking banyaknya warga yang ikut menjarah barang bawaan kapal tersebut, petugas kewalahan mengawasi. Apalagi barang ukuran kecil seperti mainan anak-anak yang terapung dan dibawa arus. Ibu-ibu rumah tangga lebih memilih barang-barang sembako seperti minyak goreng botol dan mie.
Petugas Bea Cukai (BC) Tanjunguncang masih belum berkomentar terkait tenggelamnya kapal barang Kartika Sari itu. Saat RPG mencoba mendatangi Kantor Cabang BC Tanjunguncang petugas di sana menolak dengan alasan takut pada pimpinan mereka di Batuampar. Hingga siang kemarin petugas masih melakukan evakuasi barang-barang yang ikut tenggelam bersama kapal tersebut.
‘’Maaf kalau mau informasi ke Batuampar saja,” ujar salah seorang pekerja.
Pantauan RPG di dalam gudang BC, barang-barang yang sudah dievakuasi terlampau banyak untuk ukuran satu kapal termasuk ratusan drum oli dan ribuan gulungan ballpres serta ratusan karung gula pasir yang sudah disita dalam gudang. Jumlah barang yang sudah disita di gudang sudah melebihi kapasitas satu kapal, padahal evakuasi barang dari kapal yang tenggelam belum selesai dan masih banyak lagi.
Dari informasi yang diperoleh ternyata BC menangkap dua kapal sekaligus pada Sabtu lalu. Karena di lokasi pelabuhan BC memang ada dua kapal yang berderet termasuk kapal yang tenggelam itu. Namun yang diinformasikan hanya satu kapal yang ditangkap.
Soni, salah seorang pekerja di pelabuhan itu mengutarakan kalau Sabtu malam lalu, ada dua kapal yang disita. Entah apa alasan pihak BC terlebih dahulu mengevakuasi barang-barang seperti drum oli dan balpres yang ada dikapal Jabal Nur yang parkir di sebelah kapal yang tenggelam itu.
“Malam sebelum tenggelam memang drum oli dan balpres sudah dievakuasi ke gudang, tapi nggak tahu kenapa,” ujarnya.(eja/rpg)