Wako Batam: Krisis BBM Harus Tuntas 2 Hari

Pendidikan | Rabu, 28 November 2012 - 09:20 WIB

BATAM (RP) - Pemerintah Kota Batam gerah dengan masih adanya antrean panjang kendaraan bermotor di hampir semua Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU). Wali Kota Batam Ahmad Dahlan bereaksi meminta Pertamina untuk mengatasi krisis bahan bakar minyak (BBM) dalam dua hari ke depan.

“Saya tidak mau tahu. Pokoknya harus ada minyak dan dua hari ke depan harus beres,” ujar Ahmad Dahlan usai memimpin rapat tim ekonomi Pemko Batam membahas krisis BBM, Selasa (27/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Dahlan, ada empat faktor penyebab krisis BBM di Batam saat ini yakni kuota yang dibatasi. “Kuota ini tidak cukup,” katanya.

Penyebab lainnya kata ayah tiga anak ini yakni pertumbuhan kendaraan di Batam dan saat ini Pemko telah membentuk tim pengendali.

Juga, lanjut dia, kondisi ini menyebabkan adanya panic buying sehingga masyarakat buru-buru membeli BBM serta faktor luar dimana adanya pembelian BB secara berlebihan oleh masyarakat.

Untuk itu, Dahlan juga minta aparat keamanan agar mengefektifkan pengamanan distribusi BBM sesuai hasil kesepakatan muspida beberapa waktu lalu.

Untuk Pertamina, wali kota tahun ini minta agar kuota BBM untuk Batam ditambah 5 hingga 7 persen.

“Sebenarnya kita sudah minta penambahan kuota tapi tidak digubris. Nanti saya surati lagi Pertamina. Kalau di Batam tidak bisa atasi, akan surati Pertamina pusat,” katanya.

Ia juga minta masyarakat agar tidak risau dengan kondisi ini karena Pertamina telah menjanjikan akan memasok BBM ke SPBU melebihi normal hingga 650 ton per harinya.

“Warga tak perlu risau. Kita sudah cek semua SPBU. BBM telah didistribusikan,” katanya.

Tahun ini kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam, Amsakar Ahmad, pemerintah pusat hanya mengalokasikan BBM subsidi atau PSO untuk Batam sebanyak 234.914 ton.

Kuota ini lebih sedikit dibanding 2011 sebanyak 257.485 ton.

Sementara pertumbuhan kendaraan di kota ini terus naik bahkan jumlahnya mencapai 265.394 unit hingga September 2012. Jumlah BBM sebanyak 234.914 ton itu terdiri dari premium 160.072 ton dan solar sebanyak 74.843 ton.

“Rata-rata penyaluran solar per bulan setara 6.237 ton. Kalau premium rata-rata 13.339 ton per bulannya,” ujar Amsakar

Untuk penyaluran BBM subsidi hingga September lalu lanjut Amsakar telah menembus angka 157.417 ton untuk premium sedangkan solar sebanyak 65.574 ton.

Ketua DPRD Batam Surya Sardi ikut bereaksi. Sebelum paripurna DPRD kemarin, politisi Partai Demokrat minta Pemko Batam untuk menyikapi kondisi kelangkaan BBM akhir-akhir ini karena masyarakat sudah antri dimana-mana.

“Pemko dan DPRD harus ambil langkah dan koordinasi dengan Kementerian ESDM agar tidak ada pengurangan kuota bahkan kuota yang ada ditambah,” ujar Surya Sardi.

Ia juga minta Pemko Batam melakukan lobi-lobi intensif dengan pemerintah pusat agar tahun depan kuota Batam lebih banyak dari tahun ini mengingat adanya penambahan pendudukan dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor.

“Langkah konkrit harus segera diambil agar masyarakat tidak resah. Dua hari dari sekarang (lusa, red), krisis BBM di Batam sudah harus teratasi,” ujarnya.

Antrean Panjang karena Panik

Antrean panjang yang terjadi di SPBU di Batam ditengarai sebagai bentuk kepanikan warga terhadap rencana pembatasan BBM subsidi bulan depan. Hal itu diungkapkan Manager Operasional SPBU depan Ocarina, Dadang Mai Asdinata, Selasa (27/11).

“Ini panic buying karena adanya pemberitaan di bulan Desember nanti stok BBM Subsidi habis,” kata Dadang.

Hal itu diungkapkan Dadang karena jumlah pengiriman BBM subsidi khususnya premium ke SPBU yang bernomor 14.294.739 itu tetap.

Pada Senin (26/11) SPBU tersebut mendapat kiriman premium sebanyak 48 kilo liter yang datang dalam dua waktu. Pengiriman pertama sebanyak 24 kilo liter dikirim pagi hari dan habis pada pukul 14.00 WIB.

Sementara pengiriman kedua sebanyak 24 kilo liter berlangsung pada pukul 22.00 WIB.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook