Laporan RPG, Batam
Kapal barang Kartika Sari GT 35 Nomor 666/ PPe yang ditangkap petugas Bea Cukai karena diduga memuat barang-barang ilegal seperti 50 ton gula pasir, ribuan unit printer Cannon, orgen, karpet, main anak-anak, alat pancing, ratusan gulungan terpal dari Singapura ke Tanjungbatu, tenggelam di Pelabuhan Kantor Bea Cukai Tanjunguncang karena bocor, Ahad (26/2) dini hari.
Informasi yang didapat Batam pos di lokasi kejadian kapal barang yang diduga memuat barang-barang ilegal tersebut, awalnya disita petugas BC di perairan Pulau Nipa, sejak Sabtu (25/2) malam. Diduga menyelundupkan barang illegal, kapal tersebut di giring ke pelabuhan bea cukai untuk diperiksa. Namun barang di atas kapal tersebut tak langsung dibongkar.
Ahad dini hari saat nakhoda kapal Ahmad meninggalkan kapal yang dijaga oleh empat orang ABK-nya, kapal tersebut mendadak kemasukan air.
“Kami cek ternyata bagian samping kapal pecah karena terbentur batu saat air surut,” ujar Yakob, salah seorang ABK kapal di lokasi kapal tenggelam.
Tak makan waktu lama dalam beberapa menit bodi kapal semua kemasukan air. Kapal mendadak oleng dan tenggelam. Semua barang muatan yang diduga ilegal itu ikut tenggelam.
“Nggak bisa selamatkan barang karena cepat airnya masuk,” ujar Yakob.
Pria paruh baya itu hanya menceritakan kronologis tenggelamnya kapal itu. Disinggung mengenai muatan kapal dan dari mana barang-barang yang ada dikapal, Yakob mengaku tak tahu.
“Kapal ini milik pak Heri. Aku tak tahu muatan apa,” sanggahnya meskipun dia mengaku sebagai ABK.
Beberapa warga di sekitar Kantor BC Tanjunguncang membenarkan penangkapan kapal yang diduga menyeludupkan barang ilegal itu.
“Kapal ini awalnya mau diperiksa karena diduga muat barang illegal dari Singapura. Tangkapnya di perairan pukau Nipa, tapi sandar di sini dua malam malah tenggelam,” ujar Roni salah satu warga di Kantor Bea Cukai Tanjunguncang.
Pihak BC sendiri saat dikonfirmasi wartawan enggan berkomentar. Bahkan salah seorang petugas gudang BC melarang wartawan untuk ambil gambar.
“Nggak boleh mas, izin dulu sama pimpinan kami di kantor di Batuampar,” ujarnya.
Pantauan RPG di lapangan, kapal kayu itu memuat barang diperkirakan lebih dari 10 ton. Barang-barang elektronik seperti printer, orgen dan gula pasir sekitar 5 ton yang bernilai miliaran rupiah disusun di bagian bawa kapal. Dibagian atas ditutup dengan barang-barang lainnya seperti ribuan gulungan terpal, alat mancing, mainan anak-anak dan gardus.
Hingga sore kemarin petugas masih melakukan evakuasi barang-barang tersebut ke gudang BC.(eja/eca)