Tabung Gas Kapal Meledak, WNA Tewas

Pendidikan | Jumat, 27 Desember 2013 - 08:12 WIB

BATAM (RP) - Maintenance kapal PT Hyundai, Kanjirathingal Ouseph (43), warga negara Karuvannur Kerala India, tewas di tempat terkena ledakan tabung penyeimbang kapal jenis bus yang mengangkut peralatan kerja di kawasan PT Ninda Pratama, Sekupang pada Kamis (26/12).

Kepalanya ketimpa pintu besi tabung ukuran 2x3 meter dengan ketebalan 5 inchi dan sebagian besar tubuhnya terbakar terkena percikan ledakan tabung penyeimbang kapal. Informasi yang didapat RPG dari salah satu penyidik kepolisian menyebutkan peristiwa laka kerja di dalam kapal terjadi pukul 02.30 WIB.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Awalnya Kanjirathingal menuju ke tabung penyeimbang kapal untuk mengecek tekanan udara dalam tabung. Setelah dicek, ternyata tabung perlu diisi gas udara agar kapal posisinya tak oleng. ‘’Diisi lah tabung itu oleh Karnjirathingal menggunakan gas udara. Ternyata Karjirathingal tak sadar kalau ia mengisi gas udara dalam tabung itu melebihi batas maksimal,’’ ujar sumber kepolisian.

Saat akan melepas pompa gas yang ditancapkan di tabung, mendadak tabung meledak. Tubuh Karjirathingal Ouseph terpental ke belakang hingga membentur dinding kapal sejauh tiga meter. Ledakan yang sangat kencang itu bahkan sampai melepaskan pintu tabung besi berukuran 2x3 meter dan tepat menimpa kepala tengah Kanjirathingal. Ubun-ubun kepala Kanjirathingal terkena sudut pintu tabung yang terlepas karena ledakan. Begitu juga dengan bahu dan kaki kiri Kanjirathingal juga robek dan patah kena goresan sudut pintu tabung yang terlempar.

Menurut dokter Faisal dari Biddokkes Polda Kepri, dari hasil visum luar yang dilakukan ditemukan luka robek pada kepala hingga membuat tulang ujung tengkorak patah dan retak. Begitu juga dengan tulang leher, punggung kiri dan kaki kiri.

‘’Luka yang terparah yang membuat tewas adalah patahnya tulang leher dan tengkorak karena ketimpa besi yang cukup berat dan besar. Hampir sekujur tubuhnya terbakar dan banyak terdapat luka karena serpihaan kecil pecahan tabung gas. Seperti orang kena granat,’’ ujar Faisal.

Pihak manajemen PT Ninda Pratama yang datang ke kamar jenazah RS BP Batam enggan berkomentar terkait kejadian ini. ‘’Sudah ditangani Mapolsek Sekupang silahkan ke sana saja,’’ kata seorang pria dari pihak PT Ninda Pratama dengan ciri rambut botak.

Namun, pria berjaket hitam ini sempat mengatakan jika kapal serta karyawannya yang menjadi korban adalah tanggungjawab PT Hyundai. ‘’Mereka kebetulan ada di kawasan kita, hari ini rencananya mereka mau bertolak ke Batu Ampar,’’ katanya.

Sementara, petugas kamar jenazah RSOB Sekupang Nunik mengatakan hingga sore kemarin jenazah masih disemayamkan di kamar jenazah RS tersebut dan belum diketahui apakah akan dimakamkan di Batam atau di negara asalnya.(gas/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook