Ombak Hancurkan Rumah di Batam

Pendidikan | Selasa, 27 Desember 2011 - 09:34 WIB

Ombak Hancurkan Rumah di Batam
Pemilik Restaurant Cahaya Baru Kampung Melayu, Batubesar, Nongsa, bersama keluarganya mengangkat papan yang sudah terbongkar diterjang ombak besar, Senin (26/12/2011). Ombak tahun ini lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. (Foto: Batam Pos/RPG)

BATAM (RP) - Sejumlah warga yang bermukim di pesisir Pantai Kampung Melayu RT 03 RW 08, Batu Besar Nongsa harus mengungsi untuk sementara karena rumah mereka hancur dihantam ombak setinggi empat meter, Senin (26/12) sekitar pukul 01.00 WIB.

Selain itu restoran yang ada di sekitar Kampung Melayu juga tutup karena rusak dihantam ombak.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Satu unit rumah beton milik Alizar (48), runtuh diterpa ombak. Ombak besar itu terjadi saat ia terlelap tidur. Ia mengaku sejak awal Desember lalu, ombak memang tinggi tapi ia tidak menduga kalau ombak itu sampai setinggi empat meter dan menghancurkan rumahnya.

‘’Kejadiannya kan tengah malam. Saat itu saya sedang tidur, tiba-tiba saya dengar suara deburan ombak. Dan tembok samping itu ternyata sudah rubuh. Saya langsung lari ke luar rumah,’’ katanya.

Alizar pun mengosongkan rumahnya denga barang-barang berharga karena takut rumahnya akan rata dan akan terseret ombak. Untuk sementara ia pun tinggal bersama kerabatnya di sana, tetapi jaraknya sudah agak jauh dari pesisir pantai.

Saat ditemui RPG, ia terlihat sedang mengumpulkan puing rumahnya.

‘’Sudah beberapa hari terakhir ombak mencapai empat meter. Pohon kelapa yang ada di samping rumah ini juga banyak yang tumbang karena kencangnya tiupan angin. Kalau malam air laut ini juga menggenangi jalan. Ombaknya lebih tinggi kalau malam hari, makanya kami harus tetap waspada," tambah Alizar.

Demikian halnya dengan Siu Ja (42), seorang pemilik restoran yang tidak jauh dari tinggal Alizar. Kondisi rumahnya pun sangat hancur karena ombak. Bagian dapur rumahnya hancur dan dindingnya terseret ke laut. Selain itu kamar mandi rumah tersebut yang terbuat dari beton juga turut rubuh.

Sementara itu, Siu Ja juga harus menutup sementara restorannya yang ia dirikan di atas laut. Restoran bernama Cahaya Baru itu tidak difungsikan karena bagian alasnya yang terbuat dari papan hancur diterjang ombak. Kabel listrik ke restoran tersebut juga putus karena tertimpa pohon tumbang di sekitar restoran.

Terlihat Siu Ja dan beberaapa anggota keluarganya sedang mengeluarkan barang-barang dari restoran tersebut ke rumah mereka di sana.

Papan lantai restoran juga diangkat dari dalam restoran karena takut ombak semakin besar dan menghanyutkan restorannya.

‘’Untuk sementara biar saja tutup. Sedangkan kamar mandi yang terbuat dari beton saja bisa rubuh. Apalagi restorannya terbuat dari papan. Kami mau keluarin semua papan lantainya, kalau tidak ombak akan membawanya ke tengah laut,’’ katanya.

Fandi, seorang warga mengaku malam hari banyak warga yang berkumpul di sekitar pantai untuk melihat ombak. Sebagian warga juga takut untuk tinggal di rumahnya jika angin berhembus sangat kencang. Ia mengaku ombak bahkan bisa mencapai lima meter.

Kasi Informasi dan Data BMKG Hang Nadim, Agus mengatakan tingginya gelombang yang ada di perairan Batam karena pengaruh tiupan angin. Ia mengaku tiupan angin saat ini mencapai 40 Km per jam. Ia mengaku rata-rata tinggi ombak di perairan Batam mencapai empat meter.

‘’Di Batam  itu kalau bulan Desember itu memang ombak tinggi. Ini pengaruh angin, selain itu perairan kita langsung terhubung ke laut lepas seperti yang di Kampung Melayu itu, tidak terlihat satu pulau pun yang menahan ombak sehingga ombak langsung menghempaskan rumah warga. Saya berharapa kepada warga untuk berhati-hati," katanya.

Pelabuhan domestik Sekupang juga banjir, kemarin. Pantauan RPG, Senin (26/12), siang di pelabuhan domestik Sekupang, terlihat beberapa petugas kebersihan pelabuhan sibuk mengeringkan lantai yang sempat dimasuki air laut.

Air laut sedang pasang, terlihat dari tingginya air laut yang sejajar dengan batu pembatas pelabuhan. Air tersebut sempat menggenangi pelabuhan dari pukul 10.00-12.00 WIB.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook