Di Batam, Antre BBM Sejak Subuh

Pendidikan | Selasa, 27 November 2012 - 09:01 WIB

BATAM (RP) - Antrean panjang sejak pagi hari terjadi hampir di semua SPBU yang ada di Batam. Antrean panjang ini sampai ke badan jalan yang mengakibatkan kemacetan.

Bahkan sebagian kendaraan sudah antre sejak pukul 05.00 WIB agar bisa mendapatkan BBM.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di SPBU Tembesi misalnya, antrean panjang terjadi hingga badan jalan.  Ali (32), warga Batuaji sudah antre di SPBU tersebut sejak pukul 04.00 WIB.

Sebelum ke SPBU tersebut, pemilik mobil Sedan Corolla dengan nomor polisi BP 1851 TZ, sudah terlebih dulu berkeliling SPBU tetapi tidak mendapatkan BBM.

“Dari pagi saya sudah keliling tapi tidak ada juga BBM. Saya sudah empat jam antre di sini tapi tidak mendapatkan BBM. Ini terpaksa saya tunggu, kalau tidak mobil saya akan mogok, minyaknya sudah kosong,” katanya.

Demikian halnya di SPBU Pelita, antrean panjang terjadi hingga ke terowongan. Bahkan puluhan kendaraan harus mematikan mesin kendaraannya untuk menunggu antrean.

Panjangnya antrean hingga ke badan jalan dan sempitnya SPBU membuat polisi kewalahan mengatur lalu lintas.

Bahkan SPBU harus membuka tutup pintu SPBU untuk mencegah saling serobot di antara warga.

“Kalau ini tidak ditutup maka akan menimbulkan kericuhan, karena warga sudah berupaya untuk saling serobot. Jadi paling hanya lima kendaraan yang kita izinkan masuk baru gerbangnya ditutup. Kalau sudah selesai kita membuka gerbang lagi untuk lima mobil lagi, demikian seterusnya,” ujar petugas kepolisian yang berjaga di sana.

Demikian halnya di SPBU Sei Ladi di depan UIB Baloi. Antrean panjang juga terjadi hingga badan jalan yang mengakibatkan kemacetan panjang.

Petugas kepolisian dari Polsekta Lubuk Baja berjaga di SPBU tersebut.

Tidak mau kalah, di SPBU Batam Centre, depan Kantor Samsat juga terjadi antrean panjang hingga menyebabkan kemacetan jalan raya.

Di SPBU tersebut, BBM jenis solar baru tiba sekitar pukul 09.00WIB, sementara premium hingga siang hari tak kunjung datang.

Masdianto, supervisor di SPBU tersebut mengatakan Pertamina sudah mengurangi kuota sekitar 10 persen sejak tiga bulan terakhir.

“Sudah tiga bulan ini mendapat pengurangan. Kalau kuotanya tidak tentu atau tidak sama setiap bulannya,” katanya.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Hangtuah, Simpang Kurnia Djaya (KDA), Kabil dan SPBU Simpang Masyeba kehabisan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di pagi hari. Solar dan premium bersubsidi hingga pertamax plus habis terjual.

“Stok BBM bersubsidi (solar dan premium) habis di hari sabtu, pertamax plus hanya mampu bertahan hingga minggu sore. Senin pagi tidak bisa jualan lagi,” ujar Jamroji Pengawas SPBU.

Walaupun dipampang pengumuman BBM habis, pengendara kendaraan memilih untuk menunggu di SPBU KDA dan jalan Hang Tuah sejak pukul 06.00 WIB.

Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat mengular hingga 300 meter mengganggu jalur utama ke arah Bandara. Sedangkan di SPBU Masyeba, ditutup menggunakan rantai agar tidak terjadi antrean, sebelum dibuka.

 “Baru kali ini antreannya sepanjang ini, biasanya hanya sampai bahu jalan saja. Sekarang sampai keluar jalan. Untung solar habis, kalau masih ada bahu jalan SPBU tidak akan bisa menampung,” ungkap Jamroji, pengawas SPBU Jalan Hang Tuah, Nongsa, Senin (26/11).

Antrean kendaraan, menurut Jamroji terjadi sejak pukul 06:00 WIB ketika SPBU dibuka. Namun pihak SPBU baru bisa melanyani pengendara sekitar pukul 07.30 WIB, setengah jam setelah datang pengantaran dari Pertamina.

“Premium dikirim SPBU sekitar pukul 07.00 WIB, sedangkan stok sebelumnya telah habis,”lanjutnya.

Pertamina, menurut Jamroji hanya mengantar 16 kilo liter  atau dikurangi delapan kilo liter, karena normalnya 24 kilo liter per hari.

 “Nanti siang juga habis, makanya kita siagakan pertamax plus sebanyak 10 kilo liter,” tuturnya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook