Menkes Usulkan PAUD Menyatu dengan Posyandu

Pendidikan | Kamis, 26 Desember 2013 - 09:37 WIB

BATAM (RP) - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nafsiah Mboi menyarankan agar dalam pengelolaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), masyarakat juga berorientasi mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dalamnya.

Dengan begitu, anak-anak yang secara rutin mendapat pengawalan kesehatan mulai dari gizi imunisasi, hingga penanggulangan diare di Posyandu itu juga mereka mendapatkan pendidikan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’PAUD sebaiknya menyatu dengan Posyandu,’’ kata Nafsiah Mboi di hadapan puluhan kader Posyandu yang hadir saat kunjungannya ke Puskesmas Sei Panas, Batam, kemarin.

Hal itu dirasa Nafsiah penting agar Posyandu tidak lagi kaku dan hanya berorientasi pada pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan semata.

Di Indonesia, diketahui perkembangan fisik, kognitif dan sosio-emosional anak-anak yang mendapatkan PAUD jauh lebih baik dibanding anak-anak yang tidak mendapatkan PAUD.

Itu artinya, lanjut Nafsiah, ketika pelayanan kesehatan tertib dan PAUD pun berjalan normatif, maka dapat dipastikan pertumbuhan kualitas regenerasi mendatang akan meningkat.

Catatan Kementerian Pendidikan tahun 2012 mengenai PAUD sendiri di Indonesia, setidaknya pemerintah telah melatih sedikitnya 12.000 pendidik, 6.000 layanan PAUD.

Evaluasi atas capaian itu menunjukkan pada tahun 2013 per bulan Juni sebanyak 75 persen anak-anak Indonesia dilaporkan aktif dalam keseharian mereka seperti bermain di luar rumah, menggambar, bermain musik, menyanyi atau bermain dengan alat permainan. Sisanya tidak melakukan apa-apa.

Kajian tersebut, kata Nafsiah, membuktikan bahwa PAUD sangat penting bagi pertumbuhan mental anak-anak.

Ketika PAUD berjalan normatif demikian, ia berharap di Posyandu, anak-anak mendapat pengawalan kesehatan terutama untuk urusan makanan bergizi.

‘’Makanan bergizi itu faktor penting bagi pertumbuhan anak,’’ katanya.

Oleh sebab itu, Nafsiah berpesan kepada masyarakat untuk mendukung kegiatan Posyandu yang menyatu dengan PAUD.

Baginya sebagai Menkes, tak lain adalah rasa bangga ketika melihat proyeksi peningkatan kualitas regenerasi (anak-anak) tahun ke tahun.

Drg Chandra Rizal, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam kepada RPG di tempat yang sama mengaku sangat mendukung gagasan yang dilontarkan Menkes RI itu.

Di Batam saat ini terdapat  369 Posyandu dan jumlah PAUD berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Batam tahun 2010 sebanyak 200.

Tak dipungkirinya PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.(cr3/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook