PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - STIKes Awal Bros Pekanbaru melepas sebanyak 14 wisudawan dalam wisuda perdana Ahli Madya Kesehatan Program Studi Diploma III Teknik Radiologi Tahun 2020 yang langsung diserap oleh RSAB Grup.
Ketua STIKes Awal Bros Pekanbaru, Dr Dra Wiwik Suryandartiwi MM mengatakan, kelulusan angkatan pertama STIKes Awal Bros Pekanbaru dalam acara Wisuda Perdana Ahli Madya Kesehatan Program Studi Diploma III Teknik Radiologi Tahun 2020 ini, merupakan perjalanan STIKes Awal Bros Pekanbaru untuk terus berupaya meningkatkan performance dan kualitas mutu pendidikan.
Apalagi, program studi DIII Teknik Radiologi dan Administrasi Rumah Sakit merupakan program studi pertama dan satu-satunya di Provinsi Riau yang memiliki peluang besar untuk berkarir dan berkembang melihat tingginya kebutuhan akan tenaga radiografer dan tenaga admin.
"Kami turut bersyukur dan berbangga karena lulusan perdana yang diwisuda hari ini akan diserap oleh RS Awal Bros Grup. Karena salah satu penilaian dalam akreditasi maupun penilaian pemeringkatan perguruan tinggi oleh Kemndikbud masa tunggu lulusan dalam bekerja memiliki bobot penilaian yang cukup tinggi," ucapnya.
Selain itu, sejak dibuka pada tahuna akademik 2017/2018 kedua program studi menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan, khusus untuk program studi D3 Teknik Radiologi.
''Alhamdulillah sampai saat ini memiliki mahasiswa sebanyak 138 orang yang terdiri dari Angkatan kedua Tahun 2018 sebanyak 41 orang, angkatan ketiga Tahun 2019 sebanyak 59 orang dan angkatan keempat tahun 2020 ini kami berhasil menerima mahasiswa sebanyak 38 orang,'' katanya.
Sementara untuk program studi S1 Administrasi Rumah Sakit sampai saat ini berjumlah 55 orang, sedangkan untuk penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini dengan kondisi pandemi Covid-19 sebanyak 60 orang.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau Prof DR Herri SE MBA mengapresiasi kepada STIKes Awal Bros Pekanbaru karena para lulusannya bisa langsung diserap oleh RSAB Grup.
Laporan: Tari Hasriza (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman