JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Studi yang diterbitkan di Journal of American Heart Association (JAMA) menyimpulkan mengonsumsi minuman energi menghasilkan efek kardiovaskular yang lebih nyata. Jumlah minuman energi telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, ada lebih dari 500 jenis minuman berenergi di pasaran. Meskipun Food and Drug Administration (FDA) menganggap dosis kafein di bawah 400 miligram aman, tapi minuman energi mengandung banyak zat lainnya. “Kami memutuskan untuk mempelajari potensi kesehatan minuman energi karena penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa 75 persen personel militer dasar telah mengonsumsi minuman energi,” kata Wakil Komandan Penerbangan David Grant AS Air Force Medical Center di Travis Air Force Base di California, Emily A Fletcher, seperti dilansir laman Healthline.
Penelitian ini melibatkan 12 pria dan enam wanita, semuanya berusia antara 18 dan 40 tahun. Mereka dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi 32 ons minuman energi komersial. Produk ini mengandung 108 gram gula, 320 miligram kafein dan berbagai senyawa lainnya. Kelompok lain menerima minuman yang mengandung jumlah kafein yang sama, 40 mililiter jus jeruk nipis, 140 mililiter sirup ceri dan air berkarbonasi.
Enam hari kemudian, para peserta kembali ke penelitian kedua dan diberi minum lagi. Untuk menilai efek minuman, tim peneliti mengukur aktivitas listrik jantung peserta dengan menggunakan elektrokardiogram.(fny/jpg)