TKI Diperkosa dan Disiksa

Pendidikan | Senin, 26 Maret 2012 - 07:48 WIB

TKI Diperkosa dan Disiksa
Konsulat Jenderal Republik Johor Bahru Malaysia kembali mendeportasi sebanyak 13 tenaga kerja Indonesia melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre, Sabtu (25/3/2012) malam. (Foto: RPG)

BATAM (RP) - Delapan dari 13 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi ternyata mendapat perlakuan kasar oleh majikannya ketika bekerja di Malaysia.

Mereka yang sekarang ditampung di shelter Dinsos sejak Jumat (23/3) sekitar pukul 21.00 WIB mengaku selama di Malaysia pernah diperkosa dan disiksa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“TKI yang datang sekarang, rata-rata diperlakukan kasar oleh majikanya. Bahkan tak seorangpun yang membawa uang dari bekerja di sana,” tutur Febrina pendamping TKI dari Kementerian Sosial.

Diceritakan oleh Febri,  RN gadis yang baru berusia 16 tahun asal Atambua, Kupang, Nusa Tenggara Timur itu dikirim oleh agensinya dengan cara ilegal ke Malaysia.

Di sana RN dipekerjakan sebagai  cleaning service di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit. Satu bulan lebih bekerja di sana, RN kerap mendapat perlakuan kasar oleh atasanya hingga kakinya luka dan bengkak.

Perlakuan itu,membuat RN melarikan diri dari perusahaan tersebut dan berdiam sementara di perkebunan sawit karena tak tahu jalan keluar. Namun malang bagi gadis berkulit hitam manis ini, ia diperkosa oleh segerombolan orang yang tak dikenal.

Usai diperkosa, RN pun ditinggal begitu saja dengan kondisi yang lemas dan tanpa busana.

Untunglah saat itu, ada orang yang berbaik hati kepada RN dan langsung membawanya ke Konsulat Jenderal Indonsesia. Tapi, akibat perkosaan itu, gadis berambut pendek ini mengalami trauma mendalam. Ia pun susah untuk diajak berbicara dan selalu akan menangis bila  melihat laki-laki.

‘’Dia masih trauma dan masih susah untuk diajak bicara. Kalau saya mendekatinya, dia selalu pegang tangan saya dan bilang jangan tinggalkan dia. Suaranya pelan sekali, jadi susah untuk didengar. Kasihan dia,” ujar Febri.

Febri menjelaskan kalau RN sudah mendapatkan pengobatan ke Puskesmas Sekupang. Hasilnya dokter mengatakan mengalami depresi dan diminta untuk kontrol kembali.

‘’Dia masih trauma, Menurut dokter tadi depresi. Nanti kita minta rekomendasi ke Rumah Penampungan Trauma Centre (RPTC) untuk pengobatan nanti ketika dia sudah di Jakarta,” ungkapnya.

Hal yang sama juga dialami oleh Suhayati  TKI asal Kalimantan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia. Suryati mengaku kerab mendapat perlakuan kasar hingga diperkosa oleh majikannya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook