JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo mengatakan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mendapat kewenangan penuh dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk membenahi pendidikan nasional, salah satunya kurikulum.
Pramono menyampaikan hal itu ketika dikonfirmasi terkait pernyataan Nadiem yang menyebut kurikulum yang ada sekarang ini terlalu berat. Nah, apakah mantan bos Gojek itu diberikan tugas oleh presiden untuk mengubah kurikulum?
"Presiden sangat mengharapkan ada perubahan drastis di dalam sistem pendidikan kita. Kenapa presiden memilih Mas Nadiem, salah satu faktornya adalah agar bisa mengubah paradigma, itu yang paling utama," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/11).
Dia menyebutkan bahwa sistem pendidikan yang ada sekarang dianggap masih jauh ketinggalan zaman dan tidak beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
"Terutama dengan era digital ini, sehingga proses belajar mengajar seharusnya ada di dalam ruangan kelas, bisa di luar kelas, bisa dengan pelatihan," sebut Pramono.
Itu sebabnya kata politikus PDI Perjuangan ini, Nadiem sebagai mendikbud punya kewenangan penuh termasuk dalam membenahi kurikulum pendidikan nasional.
"Pak Nadiem diberikan kewenangan penuh oleh presiden, bahkan dalam rapat terbatas hal itu disampaikan beliau untuk mengubah paradigma kurikulum, tata cara belajar mengajar sehingga memberikan kegembiraan pada siswa untuk belajar dan tidak dijejali dengan tugas-tugas yang terlalu berlebihan," tandasnya. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal