Stok Premium Ganggu Pelayaran

Pendidikan | Senin, 25 Juni 2012 - 08:06 WIB

BATAM (RP) - Para pengelola kapal di Pelabuhan Domestik Sekupang panik beberapa bulan belakangan ini.

Pasalnya bensin di Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) sering habis sehingga menganggu operasional kapal. Tak jarang jadwal keberangkatan kapal tertunda karena premium tak ada.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal itu dikatakan oleh  Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Pengusaha Pelayaran Rakyat Indonesia (DPC Pelra) Kota Batam, Masno.

“Kesulitan kita paling vital adalah masalah keterbatasan minyak. Soalnya, dilaut kita hanya bisa mengisi bensin di satu APMS yaitu di Pulau Sekilak. Itupun pengisianya dibatasi karena stoknya terbatas,” terangnya.

Masno menjelaskan perjalanan satu speed boat perlu empat drum atau sekitar 800 liter bensin untuk pulang pergi (PP). Padahal ada 13 armada spead boat yang rutin berangkat perharinya.

Jadi untuk keseluruhan mereka membutuhkan 8-10 ton premium per harinya. Namun kuota yang dimiliki APMS Sekilak hanya sekitar 300 ton per bulan. Dan itu disediakan untuk kebutuhan semua kalangan kapal yang ada di Pelra dan Hiterland.

“Stok bensin di APMS pulau Sekilak paling lama hanya bertahan satu pekan. Kadang 3-4 hari persedian sudah putus. Selebihnya, para pengusaha harus membeli ke SPBU di darat untuk peroleh bahan bakar angkutan kapal. Kalau tak isi di darat, bisa-bisa kapal kita tak berangkat, karena tak adanya stok bensin lagi,” jelasnya.

Namun sesampainya di darat, para pengelola kapal kadang kecewa, karena stok di darat juga kosong. Padahal mereka juga mengeluarkan biaya tambahan untuk angkutan kesana. Mereka tak bisa berbuat apa-apa selain menunda keberangkatan kapal.

Pasalnya pemerintah hanya menunjuk satu SPBU untuk melayani penjualan premium bagi angkutan laut melalui surat rekomendasi yaitu SPBU Vitka.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook