Kuota BBM di SPBU Berkurang 10 Persen

Pendidikan | Sabtu, 24 November 2012 - 10:20 WIB

BATAM (RP) - Kelangkaan BBM di sejumlah SPBU di Batam akan berlangsung hingga akhir tahun. Ini dikarenakan pengurangan kuota dari Pertamina hingga 10 persen.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kuota BBM agar mencukupi hingga akhir tahun. Menurut Pertamina, hal ini adalah instruksi dari pemerintah untuk melakukan penyesuaian pendistribusian BBM.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut disampaikan Sales Area Manager I Ketut Permadi. Ia mengatakan pengurangan kuota ini bukan karena adanya masalah pendistribusian dari pihak pertamina. Ini dimaksudkan untuk menjaga agar BBM di sejumlah SPBU tetap ada.

 “Kita tidak ada masalah dalam kuota BBM, kami hanya melakukan penyesuaian sehingga tidak akan ada nantinya kekosongan BBM di SPBU,”katanya.

Sebelum adanya pengurangan distribusi ke SPBU, biasanya Pertamina menyalurkan sekitar 450 sampai 550 ton setiap harinya ke sejumlah SPBU. I Ketut berharap masyarakat bisa mengerti akan hal tersebut.

Selain itu, ia juga meminta kepada pihak SPBU untuk menjalankan instruksi dari pemerintah Kota Batam tentang batasan BBM kepada konsumen.

“Kami berharap masyarakat bisa mengerti akan hal ini. Kami juga berharap masyarakat untuk bisa menggunakan BBM dengan hemat. Selain itu kepada SPBU juga kami harapkan untuk tetap mengawasi adanya konsumen atau warga yang menyelewangkan BBM misalnya dengan mengisi BBM berulang-ulang,”kata I Ketut Permadi.

Pengurangan jatah itu bisa dilihat di sejumlah SPBU. Di SPBU Sukajadi,  Agus, koordinator pelaksana SPBU Sukajadi mengatakan kosongnya stok BBM baik solar maupun premium kemarin karena adanya pengurangan kuota pasokan BBM solar dan premium dari pihak Pertamina sebesar 50 persen untuk solar dan 30 persen untuk premium.

“Kemarin sorelah kuotanya dikurangi. Harusnya sekali masuk untuk solar sebanyak 16 ton, kali ini hanya diberikan 8 ton. Sedangkan premium dari 24 ton hanya dipasok 16 ton. Tak tahu apa sebabnya, soalnya Pertamina tak memberitahukan alasannya,” ujar Agus.

Adanya pengurangan kuota solar mencapai 50 persen, Agus mengatakan, saat ini pengisian dibatasi. Satu kendaraan maksimal hanya boleh mengisi sebanyak 30 liter saja. Sedangkan premium belum ada pembatasan pengisian.

“Kalau solar hanya 8 ton, dalam 6 jam saja langsung habis. Kalau premium yang biasanya 24 ton habis dalam sehari atau 24 jam, adanya pengurangan hanya bisa bertahan sampai 12 jam. Tapi saya dengar katanya bulan depan stok akan kembali normal,” terang Agus.

Hal yang sama juga terjadi pada SPBU di Simpang Regata. Dadang, kepala koordinator SPBU Regata menegaskan, di SPBU tempatnya juga terjadi pengurangan kuota seolar dan premium dari Kamis (22/11) lalu.

“Biasa lah jelang akhir tahun biasanya ada pengurangan. Wajarlah kalau sampai kehabisan. Namanya saja stok berkurang,” terang Dadang.

Di SPBU Kabil, antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat mencapai ratusan meter menunggu giliran untuk mendapatkan BBM, Jumat (23/11).

“Sudah keliling ke beberapa SPBU, semuanya kosong. Hingga saya mengantre di sini (SPBU Kabil). Kalau disini habis lagi, terpaksa beli di pinggir jalan,” ujar Hendra warga perumahan Frensiana Garden.

Menurut Hendra, ia baru kali ini mengalami kesulitan mencari BBM di Kota Batam. “Sering antre BBM tapi tidak sepanjang ini, serta tidak sesulit ini. Kaya jaman penajajahan saja,” cetus pemilik motor Mio Soul merah ini.  

Bukan hanya Hendra yang merasa kesulitan mendapat premium, Sudarmaji sopir truk pengangkut tanah juga mengeluhkan sulitnya mencari Solar.

“Pelansir solar mungkin turun lagi kali yah, hingga harus antre sepanjang ini. “ jelanya.

Manajer SPBU Kabil, Tumeri mengatakan jika antrean di tempatnya itu karena beberapa tempat kehabisan stok BBM. Sehingga warga melakukan pembelian di SPBU kabil yang masih memiliki stok BBM solar dan Premium.

“Kalau seperti ini, sebntar lagi juga habis,” ungkapnya.

Karena stok yang dimilikinya tidak akan mencukupi ratusan kendaraan yang mengantre. Apalagi pasokan premium dan solar dikurangi oleh Pertamina Pusat.  Informasiketentuan pengurangan dari pertamina pusat tersebut didapatkannya sejak Rabu (20/11).(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook