PEKANBARU

Perjuangkan Siswa Miskin Agar Tetap Sekolah

Pendidikan | Kamis, 24 Agustus 2017 - 10:04 WIB

Perjuangkan Siswa Miskin Agar Tetap Sekolah
Abdul Jamal

KOTA (RIAUPOS.CO)  - Untuk memperjuangkan para siswa agar tetap mengenyam pendidikan, kepala sekolah melakukan pendataan dan tindakan. Hal itu sesuai apa yang diharapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pekanbaru Abdul Jamal, dimana sekolah diminta peka pada siswa miskin dan proaktif terhadap pendataan.

Apa yang diharapkan Abdul Jamal tersebut sudah dilakukan di SMPN 34 Pekanbaru. Sekolah yang berada di Jalan Kartama itu sudah melakukan apa yang diarahkan oleh Kadisdikbud pada lima tahun belakang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

”Kami di sekolah ini memiliki sekitar 40-an siswa anak yatim ataupun yang kurang mampu secara finansial. Mereka akan  kami data agar bisa diinventalisir,” kata Kepala SMPN 34 Muhammad Syafri pada Riau Pos, Rabu (23/8).

Setelah didata baru mereka bisa ditentukan perlakuannya. Jika mereka kurang mampu, ketika siswa itu membeli seragam mereka tidak akan dipaksa bayar penuh.

”Kalau mereka gak mampu ya bayar sebisanya saja. Kalau memang tidak mampu sama sekali tidak usah bayar,” jelas Syafri. Ia juga mengatakan pihaknya pernah berkomunikasi dengan pihak Kelurahan Maharatu tempat dimana sekolah itu berada. “Saya pernah meminta data siswa miskin pada lurah. Jika ada anak yang berasal dari kelurahan ada yang tidak mampu mari sini bawa ke kami,” ungkapnya.

Hal yang sama lakukan SMPN 13 Pekanbaru. Sekolah yang berada di Jalan Ronggowarsito itu, memiliki program dari Bimbingan Konseling (BK). “Kita lakukan pengecekan fisik rumah siswa yang dianggap tidak mampu, barulah kita carikan solusinya,” terang Kepala SMPN 13 Pekanbaru Hj Desmi Erwinda MPd. Untuk pembelian seragam siswa yang tidak mampu boleh membeli baju di luar. Jika masih tetap ingin beli di sekolah boleh diangsur.

Dilanjutkan Desmi, baru-baru ini ada siswa yang akan berhenti sekolah karena tidak mampu. Ia mengambil tindakan dengan membawa anak tersebut untuk tinggal di sekolah.”Kami carikan solusi dengan menempatkan siswa tersebut tinggal di rumah jaga sekolah. Dan biaya jajan dan makannya kami yang cari,” terang Desmi.(rul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook