KOTA (RIAUPOS.CO) - Masalah ekonomi kini menjadi alasan di balik adanya anak yang putus sekolah atau memilih untuk bekerja. Kesulitan itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pekanbaru Abdul Jamal, menjadi hal yang tidak terelakkan di tengah krisis ekonomi seperti saat ini.
Untuk mengantisipasi adanya siswa putus sekolah, pihaknya meminta sekolah dan guru sebagai pihak yang paling dekat dengan siswa untuk lebih peka dan tanggap dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Baru kemudian nanti, sekolah mengusulkan siswa tersebut kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menerima bantuan dan dibantu carikan solusinya.
“Yang paling memgetahui kondisi siswa, tentu pihak sekolah. Kami harap sekolah proaktif melakukan pendataan siswa tidak mampu tersebut. Agar bisa diberikan perlakuan khusus dari segi bantuan. Sehingga pendidikan mereka tidak terancam,” tukasnya.
Bantuan yang bisa diberikan lanjut Jamal melalui zakat guru dan tenaga pendidikan yang terkumpul. Jika pun nanti ada bantuan dari pihak luar dan lainnya, nama-nama siswa tidak mampu yang sudah didata tersebut bisa diprioritaskan.
Di sisi lain, ia juga mengimbau pada orangtua siswa tidak mampu tersebut untuk tidak sungkan mendatangi sekolah dan memberitahu kondisi yang dihadapi. Sehingga sekolah juga bisa memasukkan data pada siswa tidak mampu.(ade)