BATAM (RP) - Sekelompok kader dan simpatisan Gerindra, protes dan tidak setuju dengan pemasangan nomor urut di sejumlah Daerah Pemilihan (Dapil).

Kericuhan ini terjadi sekitar pukul 21.00 WIB saat sejumlah pengurus DPC Kota Batam membawa berkas DCS yang akan disampaikan ke KPU. Para Kader dan Sinpatisan Gerindra ini sudah menunggu sejak pukul 20.00 WIB di parkiran KPU Batam.

Partai Gerindra adalah Partai terakhir yang menyelesaikan kelengkapan berkas. Partai berlambang Garuda ini sebenarnya sudah mendaftar sejak sore hari, tapi berkasnya tidak digandakan.

Setelah selesai menggandakan berkas para Caleg, pengurus Gerindra Kota Batam membawa berkas kembali ke KPU Batam. Mobil para pengurus ini langsung didatangi sejumlah simpatisan Gerindra. Nama seorang Caleg bernama Dalhar langsung diteriaki para simpatisan.

“Sini kamu Dalhar, jangan lari. Sini kamu, ini semua gara-gara kamu. Banyak kamu makan uang,” teriak seorang simpatisan.

Mendengar teriakan tersebut, Dalhar dan pengurus lainnya langsung berlari menuju ruangan KPU. Puluhan polisi langsung menutup pintu kantor KPU menghadang sejumlah simpatisan yang hendak menerobos masuk mengejar Dalhar dan pengurus lainnya.

Kapolsek Sekupang Kompol Robertus Heri meminta para simpatisan untuk tenang dan tidak merusak fasilitas negara. “Ini gedung KPU fasilitas negara, mohon dimengerti. Ini bisa diselesaikan dengan musyawarah,” Katanya.

Para kader yang tidak setuju dengan nomor urut Caleg ini menuding oknum pengurus DPC Gerindra Kota Batam menempatkan nomor urut Caleg karena uang.

“Kami tahu kalian banyak bermain dalam hal ini. Yang punya uang yang lebih banyak yang kalian buat nomor urut atas,” ujar seorang kader.

Terkait insiden ini, pihak pengurus DPC Gerindra Kota Batam tidak bersedia berkomentar. Bendahara DPC Gerindra Kota Batam Gundong Purba yang ada di lokasi juga tidak mau berkomentar. “Maaf no coment masalah ini,” Katanya. (Ian/rpg)