BATAM (RP) - Polisi turun tangan menyelidiki kematian Memo Mindu Aqsa, bocah sembilan bulan putri pasangan Siska Rani dan Ronald, warga perumahan Buana Mas I, Batuaji, yang ditemukan tewas telungkup di ember pel. Polisi mencurigai ada yang tak wajar dalam kematian bocah tersebut.

Kapolsek Batuaji Kompol Tua Turnip, mengatakan pihaknya belum bisa menanyai Renold dan Siska karena mereka masih shock. Namun pihaknya akan tetap menyelidiki kejadian itu. ”Kemarin (21/2) kami sudah lakukan oleh TKP, bahkan visum dokter dari Polda juga sudah dan kami masih tunggu hasil visum. Meskipun keterangan dari saksi bocah ini meninggal karena masuk di ember pel, kami tetap akan selidiki lebih detail lagi,” ujar Turnip.

Penyelidikan ini, sambung Turnip, masih menunggu hasil visum dari Polda Kepri. Langkah selanjutnya akan memeriksa saksi-saksi atas kematian Memo. Saksi yang direncanakan akan segera diperiksa  ada dua orang yakni Siska ibu korban dan tetangga yang menolong korban ke Kkinik usai kejadian. “Korban sudah dimakamkan di pemakam Umum Seitamiang kemarin sore,” sambung Turnip.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPIAD) Kepri mendukung upaya polisi untuk mengungkap kepastian penyebab kematian Memo. Eri Syahrial anggota KPIAD Kepri mengatakan penyebab kematian Memo karena kelalaian orangtuanya yang meninggalkan anak sekecil itu sendirian di rumah. Itu tak seharusnya terjadi pada seorang ibu yang bijak.

‘’Memang ada unusr kelalaian ibu korban. Jadi polisi bisa mengungkap penyebab pastinya. Kalau terbukti ada tindakan pidana misalnya kelalain terbukti, kami mendukung adanya hukuman kepada orangtua,” ujar Ery.

Ini akan menjadi pelajaran bagi orangtua yang lainnya agar jangan lalai menjaga anaknya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Memo putra kedua dari Renold dan Siska ditemukan tewas telungkup di ember pel di kamar tidur mereka. Saat kejadian Memo ditinggal sendirian dirumah. Memo yang masih terlelap tidur ditinggal Siska ke Pasar SP Plaza Sagulung.(rpg)