Bocah 9 Tahun Tewas Terbakar

Pendidikan | Rabu, 22 Agustus 2012 - 06:11 WIB

Bocah 9 Tahun Tewas Terbakar
Tim evakuasi menemukan jasad korban tewas terbakar. (foto: dalil harahap / batam pos/rpg)

BATAM (RP) - Jeritan pilu itu keluar dari bibir Rose, 35, ibunda Stella Nicollete Hitipew, 9, bocah yang tewas terbakar di rumah liar Muara Takus, Seraya, Batuampar, kemarin pagi.

Rumah Rose salah satu dari 60 rumah yang hangus terbakar akibat ulah Kerri bin Kasan, 54, WN Singapura yang membakar rumah istrinya karena cemburu, hingga merembet ke rumah lainnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Jenazah Stella ditemukan petugas pemadam kebakaran dalam posisi tertutup selimut warna hijau. Tubuhnya tertelungkup seperti orang bersujud. Awalnya, Rose, menduga putri semata wayangnya itu sudah keluar rumah dan berada di dekat perumahan Pertamina Muara Takus bersama rekannya yang lain.

Di tengah-tengah kebakaran, sempat beredar informasi kalau ada dua anak yang terpanggang dalam rumah. Setelah dicek, tak ditemukan anak yang terbakar. Tak lama, Rose mendapat kabar dari salah satu tetangganya yang rumahnya ikut terbakar bahwa anaknya, Stella tak nampak di atas dekat perumahan Pertamina Muara Takus.

Mendapat kabar dari tetangganya, Rose berusaha menghubungi saudaranya untuk mencari kepastian tentang keberadaan anaknya. Benar saja, setelah dicari, ada salah satu tetangganya yang menemukan jasad yang sudah hangus terbakar tak dapat dikenali lagi tepat di rumah Rose.

Mendapat kabar adanya mayat yang sudah hangus di rumahnya, yang tinggal puing-puing tak tersisa, Rose langsung menjerit histeris ‘Stella anakku’. Namun warga belum bisa mengenali bahwa itu Stella atau bukan.

Begitu jasad akan di evakuasi dan dipindahkan ke mobil jenazah Polresta Barelang, banyak tetangga Rose yang meyakini bahwa jasad anak perempuan kecil dalam posisi telungkup dan tertutup selimut badannya itu adalah, Stella, anak perempuan Rose, yang baru duduk di bangku kelas II sekolah dasar.

Saat jasad dipindahkan ke mobil jenazah, tak sedikit warga yang menyaksikan ikut menangis, khususnya ibu-ibu yang mengenal bocah pendiam itu.

Sementara Rose langsung pingsan dan terpaksa dibawa ke gereja GBIP Imannuel. Disana sudah ada beberapa tetangganya dari jemaat gereja terlihat menenangkan Rose yang sudah lemas terkulai meratapi nasib anaknya yang tewas terbakar.

Selanjutnya polisi langsung menyarankan Rose yang didampingi jemaat gereja ikut ke RS Otorita Batam mengantar jenazah anaknya yang akan di visum dan otopsi.

Menurut informasi yang didapat  Batam Pos dari beberapa warga yang rumahnya ikut terbakar, Rose sendiri kebakaran tak berada di rumahnya. Ia pergi belanja ke pasar Jodoh. Sementara sang suami, sudah lama tak pulang karena berlayar. Sedangkan Stella, anaknya tertidur di kamarnya.

Dari cerita salah seorang tetangganya, Stella dikunci dari luar saat ibunya berbelanja ke pasar. Yang makin menambah kesedihan karena Stella sudah lama dinantikan kedua orangtuanya.

“Kedua orangtuanya harus menunggu selama 10 tahun hingga ibunya mengandung Stella.Tapi, ia harus meninggal dengan cara seperti ini,” ujarnya.

Kematian tragis Stella dalam dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di Muara Takus, Seraya itu membuat keluarga dan orang-orang terdekatnya sangat terpukul. Kesedihan itu tampak saat jenazahnya dibawa ke Kamar Jenazah RS BP Batam, siang hari setelah kebakaran. Para kerabat tak bisa menahan haru atas meninggalnya putri tunggal pasangan John Hitipew dan Rustinu Takasoa itu. (gas/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook