Diduga Dendam, Empat Orang Dibacok

Pendidikan | Sabtu, 22 Juni 2013 - 07:29 WIB

TANJUNGPINANG (RP) -  Tragedi berdarah kembali terjadi di Tanjungpinang, Jumat (21/6) Pukul 09.00 WIB. Diduga karena dendam pribadi, Tang Hui Liang Seng alias Aseng alias Dodi, nekat membantai pasangan suami isteri (pasutri), Tek Hai (69), dan Lina (62).

Tak puas sampai disitu, pelaku juga membantai cucu korban, Daniel alias Awang (9) dan Yeni Ogar (29), pembantu di rumah korban, di Jalan Potong Lembu RT/RW 04/04 nomor 26 samping Hotel Sakura, Tanjungpinang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Karena kejadian tersebut, empat korban mengalami luka serius. Salah satu korban, Tek Hai putus tangan kirinya karena terkena bacokan parang pelaku. Begitu juga dengan istrinya, Lina, kuping sebelah kiri korban putus. Sedangkan pembantu korban, putus jari kelingkingnya. Sementara cucu korban, Awang mengalami luka di bagian tangan kanan bawah siku sama bagian pundak.

Informasi di lapangan, pelaku diketahui mantan karyawan Angku alias Antony, yang merupakan anak Tek Hai dan Lina. Bisnis yang dikembangkan Angku adalah usaha kelong ikan di Trikora dan pembiakan ikan lele di kediamannya, Jalan Potong Lembu Nomor 26. Tina, anak korban yang mengetahui kejadian tersebut histeris ketika tiba di lokasi kejadian.

Menurut Kendy, salah satu saksi mata, pelaku datang menuju rumah korban dengan menggendarai sepeda motor Honda Grand dengan Nomor Polisi BP 2313 BB membawa sebilah parang panjang. Dan setiba di depan rumah korban pelaku berteriak dengan menyebut nama Antony.

‘’Dia datang sambil berteriak dan menyebut nama Antony. Dan membuka pintu langsung masuk ke dalam dengan sepeda motornya. Pada awalnya kita juga tidak mengetahui kalau pelaku datang untuk melakukan penganiayaan,’’ bebernya.

Dikatakannya, dia juga tidak mengetahui kenapa pelaku melakukan hal itu. Meskipun sudah tidak bekerja di sana, pelaku masih sering datang ke rumah korban. Dan ia mengetahui ada tindakan penganiayaan setelah pembantu korban berlari keluar dengan darah yang bercucuran dari tangannya.

‘’Pembantu korban sudah berupaya melarikan diri, namun dikejar sampai di depan Hotel Sakura. Dengan kondisi darah yang bercucuran dari tangannya,’’ ujarnya.

Lebih lanjut, beberapa menit kemudian pelaku keluar dari rumah korban dengan menenteng parang yang penuh darah. Tidak ada satupun warga yang berani untuk mendekati pelaku.

Menurut keterangan korban, Tek Hai yang ditemui mengatakan sewaktu kejadian ia berada di dalam kamar, tanpa berbicara apa-apa pelaku langsung mengayunkan parang ke arahnya. Dan ia berupaya untuk menghindar dengan cara menangkis tebasan pelaku.

‘’Saya yang pertama dibacok pelaku, karena berusaha untuk menangkis. Namun, parang pelaku mengenai tangan kirinya,’’ beber korban dengan meringis.

Diceritakannya, setelah melihat kondisinya yang tak berdaya, pelaku juga menganiaya istrinya yang berada di kursi ruang tamu. Selain itu pelaku juga menganiaya pembantu dan cucunya. Namun, pembantunya berusaha untuk meminta pertolongan, akan tetapi pelaku berusaha mengejarnya.

Sementara itu, Kapolres Tanjungpinang AKBP Patar Gunawan Aritonang, melalui Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Memo Ardian, membenarkan atas kejadian yang dilakukan tersangka Aseng. Dugaan sementara motif pelaku karena dendam, tapi pihaknya akan terus melakukan penyelidikan penyebab sebenarnya kejadian tragis tersebut.

Dikatakannya, pihaknya sempat kewalahan saat menginterogasi pelaku, karena menjawab pertanyaan tidak masuk akal karena pelaku mabuk.(cr1/cr23/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook