KABUPATEN BENGKALIS

STAIN Bengkalis Ikut Berperan Jaga Budaya Melayu di Riau

Pendidikan | Minggu, 21 Februari 2016 - 20:05 WIB

STAIN Bengkalis Ikut Berperan Jaga Budaya Melayu di Riau
Sekda Sekda Bengkalis, H Burhanuddin didampingi Prof H Amsal Bakhtiar selaku Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam dari Kementerian Agama RI dan Ketua STAIN Bengkalis, Prof H Samsul Nizar berfoto bersama dengan segenap civitas akademika STAIN Bengkalis, Jum’at (19/02/2016).

BENGKALIS(RIAUPOS.CO) - Sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di kawasan terluar dan beranda depan NKRI, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis diharapkan ikut berperan dalam menjaga eksistensi budaya melayu di bumi Lancang Kuning.

Harapan tersebut disampaikan Bupati Bengkalis, Amril Mukminin yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkalis, H Burhanuddin saat membuka kuliah umum semeter genap STAIN Bengkalis Tahun Ajaran 2015/2016, di aula Al Farabi STAIN Bengkalis, Jum’at (19/02/2016).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kuliah umum kali ini terasa istimewa karena menghadirkan pemateri Prof H Amsal Bakhtiar selaku Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Selain Ketua STAIN Bengkalis, Prof H Samsul Nizar, acara tersebut dihadiri segenap civitas akademika dan ratusan mahasiswa STAIN Bengkalis.

Dengan mengusung tema "konstruksi menuju PTAIN berkualitas dan berkarakter budaya Melayu", menurut Amril hal ini selaras dengan slogan yang dicanangkan pemerintah Provinsi Riau, yakni homeland of melayu atau tumpah daerah melayu.

"Ini merupakan sebuah tantangan bagi kalangan civitias akademisi untuk dapat menggali dan mengkaji potensi budaya melayu, khususnya di wilayah pesisir. Posisi ini tentunya menjadi sebuah nilai tambah tersendiri, sekaligus faktor pemicu bagi civitas akademisi STAIN Bengkalis dalam mempercepat terwujudnya cita-cita mulia tersebut" ungkapnya.

Untuk mencapai cita-cita luhur itu, sambung Amril tentu butuh komitmen dan kerja keras dari civitas akademisi dan seluruh elemen masyarakat. Dalam hal ini, tentu Pemkab Bengkalis tidak akan tinggal diam dan akan terus berupaya memberikan dukungan semaksimal mungkin.

"Berkat kerja keras dan tekad yang kuat, bukan tidak mustahil, dalam jangka panjang STAIN Bengkalis mampu menjadi kiblat kajian kebudayaan melayu dari berbagai kalangan, baik di tingkat domestik maupun regional", harapnya.

Sementara itu dalam orasinya, Prof H Amsal Bakhtiar mengaku bersyukur bisa datang kembali ke wilayah berjuluk Negeri Junjungan ini. Apabila kedatangan pertamanya hanya menghadiri penegerian STAIN Bengkalis tahun 2015 lalu, maka kali ini lebih bermakna karena bisa berbagi ilmu.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook