TANJUNGPINANG (RIAUPOS.CO) - Meninggalnya Zuraida binti Usman, 38, pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang, Minggu (20/1) dinihari lalu karena diduga penanganannya kurang maksimal, menuai kecaman dari anggota DPRD Tanjungpinang, Maskur Tilawahyu. Ia meminta manajemen RSUD dirombak, sementara Direktur RSUD dr Eka Hanasarianto meminta maaf atas kelalaian bawahannya.
”Pasien sampai meninggal karena pelayanan yang lambat, itu sudah kelewatan. Ada yang salah jadi harus ada perombakan. Keluhan masyarakat harus didengarkan,” tegasnya.
Ketua Komisi I DPRD Kota Tanjungpinang ini bahkan meminta dilakukan perombakan besar-besaran. Maskur menilai selama ini manajemen di yang terbangun di RSUD Kota Tanjungpinang sudah berbentuk keluarga, sehingga ada rasa segan menegur satu sama lainnya, terutama senior, meski secara posisi lebih tinggi.
”Saya menilai Direktur RSUD Kota Tanjungpinang terkesan segan untuk menegur bawahannya karena faktor usia yang jauh di atasnya. Bisa dikatakan seniornya,” katanya.
Dengan perombakan manajemen, nantinya diharapkan direktur yang memegang kendali di RSUD berasal dari luar. Dengan begitu, tidak ada beban moral untuk menegur siapapun yang tidak bekerja secara profesional.
Maskur sangat menyangkan adanya perawat atau petugas medis di RSUD yang masih acuh tak acuh terhadap pasien. Apalagi sambil main telepon seluler. Terkesan menyepelehkan nyama pasien.
”Seharusnya perawat, dokter dan para medis lainnya sigap memberi pertolongan. Bukan acuh tak acuh,” tegasnya.
Yang paling membuat miris, kata Maskur, tidak tersedianya obat ventolin yang merupakan salah satu jenis obat yang penting bagi penderita asma. Padahal, katanya, anggaran untuk RSUD setiap tahunnya tidak pernah putus.
”Ini kan kesannya ada yang tak beres di RSUD itu. Obat sepenting itu sampai tidak tersedia,” ujarnya, lagi.
Seharusnya, kata dia, dalam kondisi darurat, obat yang harus dibeli pasien di apotek namun si pengantar pasien masih anak-anak, maka seharusnya perawat atau petugas medis lainnya yang berinisiatif bergerak. Dokternya juga harus langsung turun tangan.(rpg)