Mabes Polri Kirim 105 Pasukan ke Batam

Pendidikan | Rabu, 20 Juni 2012 - 07:39 WIB

BATUAMPAR (RP) - Sebanyak 105 personel dari Satuan Brimob Mabes Polri tiba di Batam, Selasa (19/6). Ini merupakan bantuan pengamanan yang diminta Polda Kepri untuk mencegah terjadinya kerusuhan lanjutan.

Hal itu diungkapkan Kapolda Kepri Brigjen Pol Yothje Mende saat gelar apel pasukan di Mapolresta Barelang. Situasi keamanan di Batam saat ini sudah dalam situasi Siaga III.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kapolda juga mengatakan saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap Toni dan kelompoknya yang melakukan penyerangan ke Hotel Planet. Ia juga mengimbau kepada pihak kelompok Toni untuk segera menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Humas Polda Kepri AKBP Hartono di Hotel Planet mengatakan tenaga bantuan dari Mabes Polri tersebut akan ditempatkan di sejumlah titik yang dianggap rawan. ‘’Mereka sudah tiba pagi tadi (kemarin, red). Mereka akan ditempatkan di beberapa titik. Ini upaya polda Kepri mencegah terjadinya kericuhan kembali,’’ katanya.

Ketika ditanya mengenai tersangka, AKBP Hartono mengaku pihak kepolisian sudah menetapkan tersangka tetapi ia tidak menyebutkan namanya tersebut.

Basri Ditahan

Kapolda juga menegaskan, pemimpin salah satu kubu, Basri sudah diperiksa di Mapolresta Barelang. Sedangkan Toni sampai saat ini keberadaannya masih belum diketahui.

‘’Pasca bentrokan, Basri pagi tadi (kemarin pagi, red) datang ke Mapolresta Barelang menyerahkan diri. Saat ini dari kepolisian masih meminta keterangan dari Basri tentang penyebab bentrok berdarah di Hotel Planet Holiday semalam. Selanjutnya, Basri akan ditahan di Mapolresta Barelang,’’ ujar Brigjen Yotje Mende.

Sementara otak perusuh lainnya, Toni, polisi belum bisa menangkapnya. Sebab, keberadaannya tak terdeteksi. ‘’Toni statusnya atas kejadian bentrok berdarah, kami nyatakan DPO (buron) polisi. Kami berharap Toni mau menyerahkan diri secara sukarela seperti Basri,’’ terang Yotje Mende.

Meskipun Toni melarikan diri atau sembunyi, Yotje mengatakan, kepolisian tak akan berhenti untuk memburunya hingga tertangkap. ‘’Kalau tetap bersikeras tak menyerahkan diri, kepolisian tak segan akan memberikan sanksi yang lebih berat,’’ ujar Yotje.

Sementara untuk 28 orang yang diamankan di Mapolresta Barelang, saat ini masih diperiksa secara intensif di dua ruang unit yaitu unit V Ranmor dan unit VI Tipiter. Jumlah sebanyak itu dari dua kubu yaitu kubu Toni dan kubu Basri.

‘’Kami belum bisa menentukan dari 28 orang yang kami periksa ini siapa yang sudah jadi tersangka dan siapa yang hanya sebagai saksi,’’ ujar salah satu penyidik Satreskrim Polresta Barelang.

Jenazah Johan Tak Diambil

Sementara itu hingga Selasa (19/6) pagi, keluarga Johan Sihombing belum terlihat di kamar mayat Rumah Sakit BP Kawasan Sekupang. Pemuda berumur 28 tahun itu merupakan satu korban tewas dalam bentrok dua kelompok di Planet Holiday Jodoh, Senin (17/6) lalu.

Pantauan Batam Pos, di lemari bernomor satu Johan terkapar kaku setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Elisabeth Baloi. Sampai menjelang siang, jenazah Johan belum di Visum Et Revertum (VER) oleh pihak Kepolisian. Informasi yang didapatkan koran ini, korban akan di visum pada Selasa malam.

Sedangkan kondisi jasad Johan sudah terlihat bersih. Kepala yang tadinya kena sabetan benda tajam sudah tertutup oleh jahitan. Bahkan bekas sobek yang cukup panjang di punggung dan pundak kanannya itu sudah rapi di jahit.

‘’Leher, pundak dan punggungnya ada banyak jahitan,’’ ujar petugas kamar jenazah.

9 Korban Masih Dirawat

Sementar itu, sembilan dari 11 korban bentrok masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Mereka yang masih dirawat itu, kata Kabag Humas Pemko Batam Ardiwinata yakni T Said Abdul (32).

Ternyata, T Said bukan anggota dua kelompok yang bentrok. Ia saat itu kebetulan sedang berada di Hotel Planet dan jadi korban. Delapan korban lain Maruli Nainggalon (41), Herman Simatupang (28), Nelson Pangaribuan (37), Johanes Eduardo Damanik, Robi Candra, Samurung Mulia Pandapotan Simanjuntak, Marubu Banjarmahor dan Pandi Munte.

Para korban ini dirawat di sejumlah rumah sakit yakni Rumah Sakit Awal Bros 1 orang, Rumah Sakit Elisabeth 3 orang, Rumah Sakit Budi Kemuliaan 3 orang dan Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah 1 orang.

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengungkapkan, Pemko Batam akan menanggulangi seluruh biaya rumah sakit para korban bentrokan tersebut. ‘’Mungkin kita akan gunakan anggaran darurat,’’ katanya.

Alasan Pemko menanggulangi biaya rumah sakit para korban ini untuk mempermudah pihak keluarga dan korban agar dirawat hingga sembuh. ‘’Saya ambil jalan cepatnya saja agar keluarga tidak sulit untuk biaya perobatan,’’ ujar mantan Humas Otorita Batam ini.

Namun demikian, kata dia lagi, anggaran yang ditalangi Pemko ini bisa saja dikembalikan setelah perkara yang sedang diproses secara hukum berkekuatan hukum tetap.

‘’Kalau pengadilan perintahkan untuk ganti rugi materiiil berarti yang harus dibayar. Tapi untuk sementara kita gunakan dulu anggaran di Pemko,’’ katanya.(gas/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook