Peluk Iwan Fals, Babak Belur Digebuki Aparat

Pendidikan | Senin, 20 Mei 2013 - 12:21 WIB

Peluk Iwan Fals, Babak Belur Digebuki Aparat
Andi Fatelani menunjukan bekas memar akibat dihajar aparat saat konser Iwan Fals di Engku Putri Sabtu (18/5) lalu. Foto: Yusuf Hidayat / Batam Pos / RPG

BATAM (RP) – Konser Iwan Fals di Dataran Engku Putri, Sabtu (18/5) malam lalu, tidak hanya menghibur warga, tapi juga meninggalkan cerita memilukan yang dilakukan aparat keamanan pada seorang lelaki yang nekat naik ke atas panggung dan memeluk sang legendaris, Iwan Fals.

Andi Fatelani, lelaki berperawakan tinggi kurus itu, datang ke redaksi Batam Pos (Riau Pos Group) dengan wajah lebam, Minggu (19/5) malam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

”Saya diseret, dipukul bergiliran, dan ditendang,” kata warga Bida Kabil, Telagapunggur tersebut yang datang bersama dua temannya.

Andi juga menunjukkan hasil visum dan rontgen dari Rumah Sakit Harapan Bunda, Seraya. ”Tulang rusuk kanan saya remuk,” ujar lelaki 28 tahun yang baru lima hari tinggal di Batam ini.

Menurut Andi, dia baru bisa bangun setelah sebelumnya hanya terkapar di atas ranjang. ”Ini saya paksakan jalan,” ungkapnya.

Malam itu, sekitar pukul 22.30, Andi bersama pacarnya nonton konser Iwan Fals di Engku Putri. Beberapa menit, setelah konser dimulai, Andi langsung mengambil posisi dekat panggung. Karena ngefans berat pada penyanyi lagu Bongkar tersebut, Andi tak kuasa menahan hasratnya memeluk Iwan Fals. Ia lantas mencari kesempatan dan akhirnya berhasil menerobos barisan pengamanan.

”Cuma beberapa detik, saya langsung diseret ke belakang panggung,” ujarnya.

Di belakang panggung, kata Andi, dia digebuki. ”Terus saya naik lagi karena di belakang panggung banyak yang mukuli saya,” ungkapnya.

Petugas pengamanan diduga kesal dengan ulah Andi. Andi pun akhirnya diseret untuk kedua kalinya dan jadi bulan-bulanan petugas. ”Lebih 20 orang mukuli saya. Ada polisi, TNI, dan Satpol PP,” katanya.

Setelah dipukuli, Andi dibawa ke Mapolresta Barelang. Beberapa polisi, kata dia, menyarankan agar dia ke rumah sakit. Namun, beberapa polisi lainnya justru meminta dia langsung diperiksa. Andi pun akhirnya diperkenankan berobat.

Di RS Harapan Bunda, Andi melakukan visum dan rontgen. ”Saya balik lagi ke Mapolres membuat laporan pengeroyokan,” ujarnya.

Kepada Batam Pos, Andi menunjukkan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor LP-B/550/V/2013/Kepri/SPK-Polresta. ”Saya harap kasus ini diproses,” tukasnya.

Aksi pemukulan terhadap Andi sempat direkam beberapa wartawan yang meliput konser Iwan Fals. Namun, saat itu petugas pengamanan justru meminta wartawan menjauh sambil menghalang-halangi.

Dalam konser itu, panitia melarang media meliput dalam jarak dekat. Media lain, selain media penyelenggara konser, dilarang masuk ke dalam area panggung. Media yang sudah terlanjur masuk, harus kucing-kucingan dengan panitia untuk bisa mengabadikan aksi Iwan cs.

”Seperti maling saja kami di sini,” kata Joko Sulistyo, pewarta foto LKBN Antara Biro Kepri.

Ketua pelaksana konser Bagus Permadi, bersikeras melarang awak media lain membawa kamera masuk. ”Apapun alasannya tetap tidak boleh. Tak boleh satupun wartawan masuk. Apalagi yang megang kamera,” katanya.

Kondisi ini mendapat perhatian dari Wali Kota Batam Ahmad Dahlan yang juga hadir dalam konser tersebut. Ia mengaku kaget ketika mendapat kabar, sejumlah media dilarang meliput konser.

”Kok gitu. Masuk saja. Masa tak boleh masuk, kalian kan hanya meliput,” kata Dahlan. Dahlan meminta awak media untuk tidak membesar-besarkan masalah ini. Tapi para awak media terlanjur kecewa dengan keadaan ini. (ros/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook