MANFAATKAN LIMBAH SERBUK KAYU UNTUK CAMPURAN BATA RINGAN

Tiga Perguruan Tinggi di Riau Kolaborasi

Pendidikan | Jumat, 19 Agustus 2022 - 16:11 WIB

Tiga Perguruan Tinggi di Riau Kolaborasi
Tiga perguruan tinggi di Riau melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan menciptakan produk ekonomis pembuatan batu bata dari limbah serbuk kayu. (RPG)

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pengabdian masyarakat merupakan salah satu bentuk Tri Dharma dosen di perguruan tinggi dan penerapan ilmu yang dimiliki dosen, agar dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Melalui pendanaan yang diberikan Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) 2022, salah seorang dosen Teknik Sipil Universitas Abdurrab (Uniran) menggandeng dosen dari Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru (STTP) dan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) untuk berkolaborasi mengadakan kegiatan sosialisasi dan pendampingan penggunaan limbah serbuk kayu, sebagai bahan pengganti sebagian semen untuk meningkatkan pendapatan produsen bata ringan.


Kegiatan yang dilaksanakan di Jalan Parit Indah pada unit usaha bata ringan, dihadiri antara lain Ketua Tim Pengabdi, Puspa Ningrum ST MT (dosen Univrab), Ir Harnedi Maizir MT PhD (dosen STTP), Mizan Asnawi SE MEcDev (dosen Umri), Ir Yon Subagiono MT (pemilik usaha bata ringan Hariskon), Aris Naldi (pemilik usaha pengetaman kayu UD Harapan Baru), serta para pekerja dan mahasiswa dari 3 universitas yang terlibat.

Ketua Tim Pengabdi, Puspa Ningrum menyampaikan, terdapat banyak limbah serbuk kayu di unit usaha pengetaman kayu yang dibiarkan membusuk begitu saja, namun terkadang ditumpuk dan dibakar sehingga dapat berdampak mencemari lingkungan.

"Tentu ini perlu adanya inovasi dalam mengembangkan produk bata ringan yang memiliki nilai ekonomis, dengan memanfaatkan bahan baku di sekitar, guna meningkatkan daya saing produk dan juga tentunya memiliki mutu yang baik dari segi produksi," ujarnya.

Selanjutnya kata Puspa, tim pengabdi dari 3 universitas ini juga melakukan pendampingan untuk bagian manajemen dan pemasaran pada produsen bata ringan yang menggunakan limbah serbuk kayu sebagai bahan campurannya. Seperti manajemen administrasi mengenai catatan jumlah maksimal per hari produksi dan data penjualan, serta pembuatan website dan sosial media sebagai wadah pemasaran.

"Kegiatan pengabdian ini berlangsung dari Juli sampai November 2022. Di mana tahapan sosialisasi telah dilakukan pada 30 Juli 2022 dan untuk selanjutnya akan dilakukan pendampingan pembuatan produk dan pemasaran," ujarnya.

Laporan: Abu Kasim (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook