Bupati Demak Meninggal di Batam

Pendidikan | Senin, 19 Maret 2012 - 08:48 WIB

BATAM (RP) - Warga Demak di Batam berduka. Bupati Demak, Tafta Zani (59), meninggal akibat serangan jantung saat hendak menghadiri pelantikan pengurus Paguyuban warga Demak Batam, Sabtu (18/3) pukul 22.30 WIB.

Menurut Kapolresta Barelang, Kombes Karyoto, Tafta Zani meninggal dunia setelah makan seafood di sebuah restoran di kawasan Jodoh.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Berdasarkan pengakuan istrinya, Bupati memang memiliki riwayat penyakit jantung. Kemungkinan besar malam tadi (Sabtu malam) jantungnya kambuh hingga meninggal,” kata Karyoto.

Tafta berangkat ke Batam bersama istrinya, Hermini, pada Sabtu (17/3), sekitar pukul 10.00 WIB. Setibanya di Batam, ia langsung mengikuti serangkaian kegiatan hingga Maghrib. Malamnya bupati beserta rombongan pergi ke sebuah restoran Seafood di Jodoh. Sekembali dari restoran menuju kamar Hotel Panorama, mendadak Tafta mengeluhkan sesak dadanya dan langsung pingsan.

Sesaat setelah pingsan, Tafta langsung dilarikan ke RS Budi Kemuliaan. Namun belum sampat mendapat perawatan, Tafta sudah menghembuskan nafas terakhirnya.

Menurut salah seorang perawat yang saat itu menangani Tafta, di RSBK, saat dibawa masuk ke ruang UGD, kondisi Bupati Demak tersebut sudah meninggal dunia.

“Sebelum sampai UGD ia sudah meninggal dunia. Kakinya saya pegang sudah dingin dan membiru,” terang salah satu perawat.

Paginya pukul 06.00 WIB, jenazah Bupati Demak yang sebelumnya diinapkan di RSBK, dimandikan dan kemudian langsung diberangkatkan ke Bandara Hang-Nadim Batam. “Jenazah telah diterbangkan dari Batam ke Semarang sebelum menuju Demak untuk disemayamkan,” terang Karyoto.

Pria kelahiran 9 Januari 1953 ini meninggalkan seorang istri bernama Hermini dan tiga orang putra.

Sementara itu, pelantikan pengurus Paguyuban warga Demak Kota Batam, periode 2012-2015 ditunda setelah meninggalnya Bupati Demak, itu.

“Pelantikan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Kami masih berduka atas meninggalnya bapak Bupati,” kata pengurus Paguyuban Warga Demak (Pawadem) Batam, Arief.

Arief mengatakan, warga Demak Batam menyatakan duka atas meninggalnya Tafta Zani yang yang diklaimnya salah satu bupati terbaik. “Kami akan menjadwal ulang pelantikan setelah suasana duka usai,” kata dia.

Pengambilan keputusan penundaan juga atas saran Ketua Paguyuban Warga Jawa (Punggawa) Batam, Soerya Respationo yang juga merupakan Wakil Gubernur Kepulayan Riau (Kepri).

Warga Demak Batam akan menggelar doa bersama selama tiga hari atas meninggalnya Bupati merka, Tafta Zani di kota tersebut pada Sabtu sekitar pukul 232.30 WIB.

Pengurus Paguyuban Warga Demak (Pawadem) Kota Batam, Arief mengatakan doa bersama akan dipusatkan pada sebuah Masjid di Mangsang, Kecamatan Seibeduk mulai malam ini sekitar pukul 19.30 WIB dan dilakukan berturut-turut selama tiga malam.

Saat ini ada sekitar 1.500 masyarakat asal Demak yang bermukim di seluruh wilayah Kota Batam. “Bagi yang belum mendapat informasi, kami mengimbau mereka untuk datang mendoakan agar arwah beliau (Bupati Demak) diterima di sisi Tuhan,” kata Arief. (gas/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook