BATAM (RP) - Pekerjaan jajaran kepolisian se-Sumatera bertambah lagi. Sebab belum tuntas perburuan ratusan narapidana Tanjung Gusta, Medan yang kabur pekan lalu, kini ditambah lagi dengan larinya 12 tahanan Rutan Klas II Baloi, Batam, Rabu (17/7) sekitar pukul 07.25 WIB.
Satu dari 12 tahanan itu berhasil ditangkap kembali tidak jauh dari Rutan. Sedangkan dua orang lagi berhasil diamankan setelah beberapa jam jajaran Polda Kepri melakukan pengejaran.
Kejadian itu berlangsung saat petugas jaga usai melakukan apel pergantian shift. Dari situ, petugas bernama Adi mengontrol ruangan tahanan.
Ia membukakan pintu kamar tahanan untuk mengambil sampah makanan yang dikonsumsi tahanan saat sahur.
Begitu dibuka pintu kamar, petugas itu langsung dikeroyok tahanan. Ada yang menyiramkan air cabai ke wajah petugas, dan tahanan lain memukul menggunakan besi kaki tempat tidur.
‘’Kekuatan personel di Rutan itu sangat kurang memadai. Pada shift itu ada delapan petugas jaga. Dua di antaranya
berjaga di blok yang menjadi tempat kejadian perkara,’’ jelas Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Akbar.
Setelah berhasil dilumpuhkan, Ade kemudian disekap.
Tahanan di blok tersebut yang berjumlah 31 orang dengan leluasa keluar sel. Mereka sempat menyerang komandan jaga, Bahtiar, yang tak jauh dari posisi Adi.
Tahanan itu kemudian kabur menuju ruang registrasi. ‘’Dari ruang registrasi, puluhan tahanan menunju ke ruang Kepala Rutan. Di sana sekitar 12 orang berhasil kabur dengan menjebol jendela ruang Kepala Rutan,’’ paparnya.
Setelah lari dari Rutan, para tahanan yang semuanya terlibat kasus Narkoba ini menyetop angkutan umum berwarna merah yang melintas di depan Rutan.
Adapun tahanan yang kabur Edi Prianto (45), Ismail Piliang (35), Rika Hidayat (22), Mhd Darman (40), Indra Kumar (27), Yusnardi, Sofian Abidin (27), Hendro Gunawan (27), Akhyar Adri (34), Aguan bin Intan (33), Mulyadi Sarafudin (27).
Kapolda Kepri Brigjen Endjang Sudrajat yang langsung datang ke Rutan usai peristiwa terjadi segera menggelar pertemuan dan mempelajari rekaman CCTV rutan. ‘’Saya agak heran juga, kok ada besi ranjang di ruangan tahanan,’’ kata Kapolda kepada wartawan.
Menurut Kapolda, para tahanan tersebut teman satu ruangan di A1. Jumlah tahanan di ruangan itu ada 31 orang. Namun hanya 12 yang kabur, dan satu orang yakni Ahmad Hiryawan langsung tertangkap, hanya beberapa puluh meter dari Rutan.
Kapolda Kepri mengimbau agar para tahanan Rutan Baloi yang kabur, segera menyerahkan diri. Lebih baik menyerahkan diri daripada sanksi berlipat ganda.
‘’Kami imbau menyerahlah, karena itu lebih baik dan meringankan sanksi hukuman,’’ ujar Kapolda sembari mengatakan pihaknya sudah mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki utamanya polisi di wilayah Pulau Batam untuk menyisir dan menangkap kembali 11 tahanan tersebut.
Peristiwa beruntun itu makin menambah beban polisi yang sedang mempersiapkan operasi Ketupat 2013 dua pekan lagi. Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Agus Rianto menjelaskan, untuk narapidana Lapas Tanjung Gusta yang kabur, hingga saat ini baru 103 dari total 218 napi yang kembali ke penjara.
Sebagian menyerahkan diri, dan sebagian besar merupakan hasil buruan jajaran Polda Sumut dan Aceh.
‘’Ada satu lagi yang tertangkap jajaran Polda Riau, namun masih diverifikasi apakah benar itu napi Lapas Tanjung Gusta,’’’ tambah mantan Kabidhumas Polda Papua itu.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amir Syamsuddin, tak reaktif menanggapi kaburnya tahanan titipan di Rutan Baloi itu.
‘’Tanpa mengecilkan peristiwa itu, perlu dijelaskan tahanan itu berbeda dengan narapidana,’’ kata Amir saat ditemui di sela-sela acara buka puasa bersama di Kantor Kemenkumham, Rabu (17/7).(gas/ian/rpg/gun/dim/byu/ara/jpnn)